Kesehatan Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Negara:::::::: Pembangunan Yang Berkesinambungan dan Berpola Sehat Itu Perlu:::::::: Kontroversi seputar gizi buruk : Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?:::::::: Mencegah Komplikasi Paska Aborsi:::::::: Jaga Pola Makan Demi Kesehatan Mata:::::::: Karbonmonoksida Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bayi Kita:::::::: Masih Banyak Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Berbahaya:::::::: Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010:::::::: Peningkatan Akses Masyarakat Tethadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas::::::::
Selamat Datang di Weblog Resmi Lembaga Kajian Pembangunan Kesehatan (LKPK) Indonesia. Temukan di Sini Artikel Kesehatan yang Anda Butuhkan :


Apa Saja 3 Postingan Terbaru Kami di Weblog Ini?
Renungan Hari Ini:

Diluncurkan Obat untuk Stop Merokok  

Jika motivasi saja tak cukup kuat untuk menghentikan kebiasaan merokok, kini ada pilihan baru yang bisa membantu Anda, yakni dengan obat berbahan aktif varenicline produksi PT.Pfizer Indonesia yang peluncurannya di lakukan hari ini di Jakarta (4/10).

Sulitnya berhenti merokok, menurut dr Irawan Rustandi, Medical Director PT.Pfizer Indonesia, disebabkan karena pengaruh nikotin yang terhirup bersama asap rokok. Nikotin merupakan salah satu satu dari 4000 senyawa kimia yang terdapat dalam rokok dan akan mencapai susunan saraf pusat di otak dalam dua detik setelah kita menghisap rokok, katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, nikotin yang sampai di otak akan menempel pada reseptor otak yang bernama alfa 4 beta 2, sehingga merangsang pelepasan transmiter saraf dan melepaskan dopamin yang akan memberikan efek fisiologis seperti rasa nikmat dan tenang. Saat kita tidak merokok kadar dopamin lama kelamaan akan berkurang, sehingga badan merasa tidak enak, tidak bisa konsentrasi, lalu kita akan mencari rokok lagi untuk dihisap, ini tarafnya sudah kecanduan, ujarnya.

Perokok yang sudah kecanduan otomatis akan sulit menghentikan kebiasaannya. Ditambah lagi dengan munculnya gejala craving dan withdrawal (putus obat), seperti sulit berkonsentrasi, gelisah, dan sebagainya. Untuk memutus siklus tersebut Irawan mengatakan pentingnya intervensi klinis seperti varenicline.

Menurut Irawan, varenicline merupakan terapi pengganti nikotin tanpa memasukkan nikotin ke dalam tubuh. Obat ini bekerja hanya di reseptor alfa 4 beta dua namun merangsang reseptor sebagian untuk menghasilkan dopamin dalam jumlah sangat kecil, sehingga tidak muncul gejala putus obat, paparnya. Dengan obat tersebut para perokok tidak akan merasakan kenikmatan saat merokok dan meski berhenti merokok gejala-gejala ketagihan akan berkurang.

Para perokok yang ingin berhenti merokok disarankan meminum obat ini selama 12 minggu sebelum tanggal yang ditentukan untuk berhenti. Jadi tentukan dulu tanggal berhenti merokok, tambah Irawan. Efek samping dari obat yang diresepkan dengan dokter ini, antara lain rasa mual, sakit kepala, insomnia, dan muncul mimpi abnormal. Meski penelitian membuktikan 44 persen pengguna varenicline mampu berhenti merokok selamanya, namun dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar tetap diperlukan.

3 komentar: to “ Diluncurkan Obat untuk Stop Merokok