Kesehatan Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Negara:::::::: Pembangunan Yang Berkesinambungan dan Berpola Sehat Itu Perlu:::::::: Kontroversi seputar gizi buruk : Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?:::::::: Mencegah Komplikasi Paska Aborsi:::::::: Jaga Pola Makan Demi Kesehatan Mata:::::::: Karbonmonoksida Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bayi Kita:::::::: Masih Banyak Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Berbahaya:::::::: Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010:::::::: Peningkatan Akses Masyarakat Tethadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas::::::::
Selamat Datang di Weblog Resmi Lembaga Kajian Pembangunan Kesehatan (LKPK) Indonesia. Temukan di Sini Artikel Kesehatan yang Anda Butuhkan :


Apa Saja 3 Postingan Terbaru Kami di Weblog Ini?
Renungan Hari Ini:

Minuman Favorit, Perusak Tubuh  

Minuman yang kerap diijadikan minuman favorit di segala acara ini cukup digandrungi kawula muda, tidak terkecuali anak-anak dan orang tua. Bila tidak merasakan segarnya soft drink lidah terasa hambar. Dan bisa jadi Anda di cap sebagai orang kampungan.

Soft drink kini telah populer di Amerika dan merupakan minuman favorit penduduk di sana, sehingga minuman ini telah menggeser minuman klasik seperti kopi, teh dan aneka jus. orang Amerika sendiri mampu meneguk dua kaleng lebih per hari sejak 25 tahun silam, dan rata-rata menghabiskan 56 galon setahun.

Meski tidak masuk akal, namun kenyataannya, rata-rata orang Amerika minum lebih banyak soft drink ketimbang air putih. Gaya hidup seperti ini tidak hanya terjadi di Amerika, di belahan dunia lain, soft drink juga lebih banyak digemari ketimbang air putih.

Minuman berbau soft drink bukanlah minuman tanpa resiko. Di balik kesegaran dan kenyamanan soft drink tersimpan berbagai zat perusak kesehatan. Soft drink mengandung zat pewarna buatan, memiliki bau kimia karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet dan kafein.

Selain itu, ia juga mengandung zat gula berlebih. Minuman karbonat ini adalah sumber gula terbesar dalam diet orang Amerika, yaitu lebih dari sepertiga total konsumsi gula. Kandungan gula di minuman soft drink rata-rata sebesar 8-12 sendok teh. Jumlah sebesar itu berbahaya bagi kesehatan Jadi beruntunglah Anda yang belum mendewakan minuman yang satu ini.

Bahaya soft drink bila dikonsumsi berlebihan

1. Melemahkan sistem imunitas
Gula yang terkandung didalam soft drink adalah salah satu alasan mengapa sering terjadinya flu dan infeksi pada pecandunya. Seorang ilmuan telah membuktikan dan menunjukkan bahwa gula dapat menghalangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri.

Soft drink yang mengandung 12 sendok teh gula, cukup melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Yaitu sebesar 60 persen untuk selama 5 jam. Ketika Anda sering mengkonsumsi soft drink setiap hari dan makanan bergula lainnya berakibat sel-sel darah putih tidak bekerja efektif untuk beberapa jam sehari.

2. Nutrisi tidak seimbang
Banyak minuman soft drink mengandung kalori berlebih yang berasal dari gula, tetapi tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. dengan minum 2 atau 3 kaleng soft drink berdampak mengurangi asupan makanan bergizi Anda dan meminimalisasi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi soft drink dalam jumlah banyak dapat menyebabkan asupan vitamin B esensial dan mineral seperti kalsium, tembaga (copper) dan chromium menjadi rendah, serta meningkatnya kalori, lemak, dan gula, akibatnya pecandu soft drink menderita malnutrisi. Kini masalah ini menjadi perhatian para pakar kesehatan.

3. Kalori berlebih
Minum soft drink berlebih, artinya mengkonsumsi gula berlebih, tentu kadar gula yang masuk ke dalam tubuh juga lebih banyak. Peningkatan mengkonsumsi minuman soft drink dalam waktu yang lama akan beresiko mengalami obesitas. Dimana setiap kaleng soft drink memuat 150 kalori. Setiap tahun, rata-rata orang Amerika menghabiskan lebih dari 64 ribu kalori gula dari soft drink saja. Jika mengkonsumsi lebih dari 3500 kalori dalam sekali periode waktu dapat mengakibatkan kegemukan.

Sebuah penelitian pada 75 ribu ibu ditemukan, mereka yang mengkonsumsi makanan dengan pemanis buatan berhubungan signifikan dengan mengalami kegemukan di kemudian hari dibandingkan dengan ibu yang sama sekali tidak menggunakan pemanis buatan. Di penelitian yang lain dengan mengejutkan ditemukan, peminum soda makanan menjadi gemuk ketimbang mereka yang tidak minum sama sekali minuman soft drink yang mengandung pemanis dan gula. Mereka menyimpulkan bahwa pemanis buatan membangkitkan rasa lapar dan selera makan.

Laporan dari The Lancet, sebuah Jurnal Kedokteran Inggris, sebuah tim peneliti Harvard mempresentasikan bukti pertama hubungan mengkonsumsi soft drink dengan kegemukan pada anak-anak. Mereka menemukan bahwa anak-anak usia 12 tahun yang minum secara teratur lebih memungkinkan mengalami over weight ketimbang yang tidak mengkonusmsi soft drink. Untuk setiap tambahan setiap hari dari gula pemanis soft drink yang dikonsumsi selama hampir dua tahun penelitian, resiko obesitas meningkat 1,6 kali.

4. Mengandung zat lain
Hampir semua soft drink berisi tambahan pewarna kimia, bau dan bahan pengawet. Selama tahun 1996, diperkirakan bahwa seluruh dunia, orang minum 20,6 juta ton kimia dari soft drink saja, sekitar 9 pound atau 4 kg per orang. Kini beberapa bahan tambahan soft drink memunculkan masalah kesehatan yang serius. Diantaranya bahan tambahan tersebut adalah kafein. Enam dari 7 soft drink yang populer mangndung kafein.

5. Mengandung kafein
Anda sudah umum mendengar bahwa seharusnya minum 8 gelas air putih setiap hari untuk mendapatkan kesehatan maksimal. Nasehat tersebut acapkali diabaikan dengan alasan pilihan minuman di luar rumah lebih menarik. Padahal minuman populer seperti cola, kopi, teh dan minuman beralkohol sebetulnya dapat mengakibatkan Anda dehidrasi.

Minuman tersebut tampak sepintas banyak mengandung air, namun sebetulnya minuman tersebut berkafein yang bekerja seperti diuretik, yang sebetulnya mengeluarkan air dari tubuh Anda. Biasanya gejala yang sering dirasakan adalah merasa lelah, kulit kering, gangguan pencernaan dan sakit kepala. Kafein juga menyebabkan kecemasan, sulit tidur, lekas marah dan detak jantng bergerak cepat. resiko osteoporosis juga meningkat. dimana minuman berkafein menunjukkan peningkatan kehilangan kalsium tulang.

Namun jika ada soft drink bebas kafein, kebanyakan minuman ini mengandung asam fosfat (phosphoric acid). Phosfor berkombinasi dengan kalsium dapat mengikis simpanan kalsium di tubuh yang dibuang lewat ginjal. Keadaan ini berakibat dapat berakibat menderita osteoprosis dan kearpuhan tulang. Minuman yang menyegarkan seperti soft drink ini juga dapat menyebabkan meningkatnya resiko menderita batu ginjal dan mempermudah terjadinya gigi berlubang.

Sebetulnya mudah sekali solusi untuk tidak kecanduan minuman soft drink agar terhindar dari gangguan kesehatan, yaitu segeralah menghindari minuman bersoda tersebut atau meminimal mengurangi kecanduan mengkonsumsi soft drink. Yaitu dengan menikmati air putih yang cukup.