Kesehatan Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Negara:::::::: Pembangunan Yang Berkesinambungan dan Berpola Sehat Itu Perlu:::::::: Kontroversi seputar gizi buruk : Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?:::::::: Mencegah Komplikasi Paska Aborsi:::::::: Jaga Pola Makan Demi Kesehatan Mata:::::::: Karbonmonoksida Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bayi Kita:::::::: Masih Banyak Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Berbahaya:::::::: Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010:::::::: Peningkatan Akses Masyarakat Tethadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas::::::::
Selamat Datang di Weblog Resmi Lembaga Kajian Pembangunan Kesehatan (LKPK) Indonesia. Temukan di Sini Artikel Kesehatan yang Anda Butuhkan :


Apa Saja 3 Postingan Terbaru Kami di Weblog Ini?
Renungan Hari Ini:

ITS Temukan Cara Deteksi Golongan Darah Lewat Komputer  

Mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) menemukan cara deteksi golongan darah lewat komputer. Peranti yang digunakan, jaringan syaraf tiruan.

Temuan ini dihasilkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan akan diikutkan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Negeri Lampung pada Juli mendatang.

"Selama ini, pemeriksaan atau penentuan golongan darah ditentukan berdasarkan proses pengenalan pola pembekuan setelah diberi reagen antigen," ujar salah seorang penemu, Bagus Arianandhika, kemarin.

Cara baru itu merupakan hasil karyanya bersama rekannya Achmad Fatkhur Rokhman, Arief Furqon, Agatha Septiandika Putri, dan Nanang Kurniawan.

"Hasil karya itu sudah kami pamerkan pada 14-15 April lalu dengan judul Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Golongan Darah Manusia dengan Menggunakan Pengolahan Citra," ungkapnya.

PKM lainnya yang juga tidak kalah menariknya adalah Penyangga Sepeda Motor Otomatis untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Keselamatan Berkendara karya Muchamad Ghofar Efendi, Agustian Sulistyoadi, Deny Ghofar Fanani, Rachman Alfi Shaladin, dan Andik Riyanto.

"Penyangga otomatis itu dibuat untuk membantu para penyandang cacat serta masyarakat yang memiliki tinggi badan yang kurang, atau bisa digunakan ketika pengendara memasuki daerah banjir, sehingga kaki bisa diangkat dengan aman dan tidak basah," kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Deny.

Menurut dia, pembuatan penyangga otomatis itu terinspirasi dari ketidaknyamanan seorang penyandang cacat atau mereka yang memiliki tubuh pendek saat mengendarai sepeda motor.

"Dengan penyangga itu mereka tidak akan kesulitan mengendarai sepeda motor. Bukan hanya itu, saat hujan misalnya, banyak pengendara yang sering menaikkan kakinya di atas mesin. Dengan penyangga ini mereka tidak perlu khawatir untuk jatuh," ucapnya.

Sementara itu, Pembantu Rektor (PR) III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, menyatakan pameran 59 hasil karya PKM mahasiswa ITS itu merupakan persiapan untuk menyambut kedatangan tim penilai dari Dirjen Dikti Depdiknas yang telah mendanai puluhan PKM ITS itu senilai Rp318 juta lebih.

"Kami mentargetkan sedikitnya 20 dari 59 judul PKM yang dipamerkan itu akan dapat lolos untuk maju ke ajang PIMNAS 2007 di Lampung," ujar mantan Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS itu.

Melalui pameran PKM pada 14-15 April itu, katanya, akan dapat melihat persiapan dan hasil yang telah dikerjakan para mahasiswa sebelum kedatangan tim penilai dari Jakarta pada Mei mendatang, sekaligus membuka datangnya masukan dari sesama mahasiswa dan para dosen.