Kesehatan Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Negara:::::::: Pembangunan Yang Berkesinambungan dan Berpola Sehat Itu Perlu:::::::: Kontroversi seputar gizi buruk : Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?:::::::: Mencegah Komplikasi Paska Aborsi:::::::: Jaga Pola Makan Demi Kesehatan Mata:::::::: Karbonmonoksida Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bayi Kita:::::::: Masih Banyak Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Berbahaya:::::::: Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010:::::::: Peningkatan Akses Masyarakat Tethadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas::::::::
Selamat Datang di Weblog Resmi Lembaga Kajian Pembangunan Kesehatan (LKPK) Indonesia. Temukan di Sini Artikel Kesehatan yang Anda Butuhkan :


Apa Saja 3 Postingan Terbaru Kami di Weblog Ini?
Renungan Hari Ini:

Pengumuman Penerimaan Dokter Umum dan Dokter Gigi PTT Depkes Bulan Mei 2007  

Departemen Kesehatan RI membutuhkan tenaga Dokter Umum dan Dokter Gigi
yang akan diangkat sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Depkes untuk ditempatkan
pada Puskesmas di wilayah terpencil/sangat terpencil di Provinsi/Kabupaten luar Jawa dan Bali.
Berikut ini disajikan informasi selengkapnya
Pengumuman
Surat Pernyataan
Biodata

Sedangkan daftar tenaga yang dibutuhkan berdasarkan jenis tenaga dan provinsi yaitu ;

Dokter Umum
[ NAD ][ SULSEL ] [ SUMUT ][ SULA ] [ SUMBAR ][ NTB ] [ RIAU ][ NTT ][ JAMBI ][ MALUKU ][ SUMSEL ] [ PAPUA ] [ BENGKULU ] [ MALUT ] [ LAMPUNG ] [ KALBAR ] [ GORONTALO ] [ KALTENG ] [ IRJABAR ] [ KALSEL ] [ KEPRI ] [ KALTIM ] [ SULBAR ] [ SULUT ] [ SULTENG ][ REKAP ]

Dokter Gigi
[ NAD ] [ SULSEL ] [ SUMUT ] [ SULA ] [ SUMBAR ][ NTB ] [ RIAU ][ NTT ][ JAMBI ][ MALUKU ][ SUMSEL ][ PAPUA ] [ LAMPUNG ][ KALBAR ][ BABEL ][ KALTENG ][ GORONTALO ] [ KALSEL ][ IRJABAR ] [ KALTIM ][ KEPRI ] [ SULUT ] [ SULBAR ][ SULTENG ][ REKAP ]

Semoga Ilmu, Iman dan Amal senantiasa padu mengabdi. Selamat mecoba daerah PTT kawan-kawan.

Baca juga di Randezvous

[+/-] Baca selengkapnya......

About Senior Health Care Insurance  

-an advertisement post-

As people reach their senior years the task of protecting assets and putting in place the appropriate legal, financial and health coverage can be quite confusing and somewhat daunting. As people reach their senior years the task of protecting assets and putting in place the appropriate legal, financial and health insurance coverage can be quite confusing and somewhat daunting.

One of the most complicated matters that is required to be addressed is that of putting in place an appropriate senior health care insurance plan. As such it is vitally important to recognize that there are quite a number of options that should be considered when it comes to this specialized type of insurance. However, once the required information is obtained it makes the job of selecting the appropriate senior Health Insurance
plan a much simpler task.

The Seniors' Health Insurance
Information Program is one resource that you definitely should take advantage of before you choose any senior health care insurance plan. This program will ensure all your questions regarding Medicare supplements, Medicare prescription drug plans, long-term care insurance and other important matters are adequately answered. Armed with this information you will be in a much better position to decide on the best options for your particular circumstances

When you start to select a senior health care insurance plan, the first thing you need to do is to actually work out what the available options are and which ones will best suit your needs. It is strongly recommended that you make contact with providers of senior health care insurance. You can call them by phone or check out their websites or even go through the Better Business Bureau.

[+/-] Baca selengkapnya......

Tips for selecting online casinos  

-an advertisement post-

There are some selection criteria like go about discovering the authenticity and integrity of any poker room, internet casino, sports book or bingo hall. If you are looking for interesting gambling online like at the UK Casinos, you are obviously a betting man or woman, so take the safest gamble - make use of every basic strategy offered in this article to make sure a safe, secure and pleasant casino gamble experience.

The important factor is that you want to look for is casinos reviews. If you are looking for poker room to play online poker first go for reputed search engine and look up "Online Casino Poker Reviews" or "Reputed Poker Room". Be sure the review offers a good deal of information, top rated and preferably with a rating system. Most are 1 through 10, 10 being best - some give up to 5 stars. Then start comparing the information to make sure it matches up, specially the good technical information: Which years were they established? What software platform they offered? Where are they licensed? How the player's playing network? Select reputed and heavy crowded casinos.

If these all information full fill with your reviews criteria go for the poker website but do not register yet! Search some related stuff which will more clear you. Find an image, informative text, and main thing is link offering the poker room's licensing information. On the seals and banners image text says "Gambling Commission", "CIGA", "Kahnawake" so long as it matches up with the information you found in the reviews, it's sufficient information. If you could not find the licensing information on the index page of the casino website, and there's no link with the word "Licensing" in it, try browsing the 'About Us' page.

Now start research and find you interesting casino games. I suggest you to visit UK Casinos. This is a guide to the best uk casinos, online sportsbooks and poker rooms for serious gamblers living throughout the UK.

Select your favorite casino games and confirm all bonus and payout percentages offers. Learn the procedure of payment and playing rules. Be very clear about rules and read the

[+/-] Baca selengkapnya......

PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS  

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Indonesia memang telah mengalami kemajuan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk. Kemajuan ini dapat dilihat melalui angka kematian bayi yang menurun dari 46 (1997) menjadi 35 per seribu kelahiran hidup (2003). Umur harapan hidup telah meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi lebih dari 66,2 tahun (2003). Prevalensi gizi kurang (underweight) pada anak balita, telah menurun dari 37,5 persen (1989) menjadi 25,8 persen (2002). Namun demikian masih banyak masalah yang harus dipecahkan dan tantangan baru muncul sebagai akibat perubahan sosial ekonomi agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Permasalahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

Terjadinya disparitas status kesehatan. Meskipun secara nasional kualitas kesehatan masyarakat telah meningkat, akan tetapi disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-perdesaan masih cukup tinggi. Angka kematian bayi dan angka kematian balita pada golongan termiskin adalah empat kali lebih tinggi dari golongan terkaya. Selain itu, angka kematian bayi dan angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi di daerah perdesaan, di kawasan timur Indonesia, serta pada penduduk dengan tingkat pendidikan rendah. Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih pada golongan terkaya adalah empat kali lebih tinggi dibanding dengan golongan termiskin. Cakupan imunisasi pada golongan miskin adalah lebih rendah dari golongan kaya.

Terjadinya beban ganda penyakit. Pola penyakit yang diderita oleh masyarakat sebagian besar adalah penyakit infeksi menular seperti TB, ISPA, malaria, diare, dan penyakit kulit. Namun demikian, pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes mellitus. Dengan demikian telah terjadi transisi epidemiologi dan menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burden). Dengan terjadinya beban ganda yang diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk, serta perubahan struktur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia lanjut, akan mempengaruhi jumlah dan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di masa datang.

Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah. Faktor utama penyebab tingginya angka kematian bayi di Indonesia sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang dapat terjangkau dan sederhana, oleh karena itu kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Masih rendahnya kinerja pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti: proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi campak, proporsi penemuan kasus (Case Detection Rate) TB Paru. Pada tahun 2001, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 67,7 persen, dengan variasi antara 41,39 persen di Propinsi Maluku dan 100 persen di Propinsi Bali dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2002, cakupan imunisasi campak untuk bayi umur 12-23 bulan baru mencapai 71,6 persen, dengan variasi antara 44,1 persen di Propinsi Banten dan 91,1 persen di Propinsi D.I Yogyakarta. Sementara itu, proporsi penemuan kasus penderita TB Paru pada tahun 2002 baru mencapai 29 persen. Rendahnya kinerja pelayanan kesehatan ini berpengaruh terhadap upaya peningkatan status kesehatan penduduk.

Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan. Beberapa perilaku masyarakat yang kurang sehat antara lain dapat dilihat antara lain melalui kebiasaan merokok dan rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan gizi lebih pada balita. Proporsi penduduk dewasa yang merokok sebesar 31,8 persen. Sementara itu, proporsi penduduk perokok yang mulai merokok pada usia di bawah 20 tahun meningkat dari 60 persen pada tahun 1995 menjadi 68 persen pada tahun 2001. Pada tahun 2002, persentase bayi usia 4-5 bulan yang memperoleh ASI eksklusif baru mencapai 13,9 persen. Persentase gizi-lebih pada balita mencapai 2,8 persen pada tahun 2003. Kondisi ini antara lain dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Pada tahun 2002, persentase rumah tangga yang mempunyai akses terhadap air yang layak untuk dikonsumsi baru mencapai 55,2 persen (BPS 2002), dan akses rumah tangga terhadap sanitasi dasar 63,5 persen.

Rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2002, rata-rata setiap 100.000 penduduk baru dapat dilayani dilayani oleh 3,5 Puskesmas. Selain jumlahnya yang kurang, kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di Puskesmas masih menjadi kendala. Pada tahun 2003 terdapat 1.179 Rumah Sakit (RS), terdiri dari 598 RS milik pemerintah, dan 581 RS milik swasta. Jumlah seluruh tempat tidur (TT) di RS sebanyak 127.217 TT. Dengan demikian rata-rata 61 TT melayani 100.000 penduduk. Walaupun rumah sakit terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun kualitas pelayanan sebagian besar RS pada umumnya masih dibawah standar. Pelayanan kesehatan masih belum memenuhi harapan masyarakat. Masyarakat merasa kurang puas dengan mutu pelayanan rumah sakit dan puskesmas, karena lambatnya pelayanan, kesulitan administrasi dan lamanya waktu tunggu.

Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak merata. Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Pada tahun 2001, diperkirakan per 100.000 penduduk baru dapat dilayani oleh 7,7 dokter umum, 2,7 dokter gigi, 3,0 dokter spesialis dan 8,0 bidan. Rendahnya rasio ini diperburuk oleh penyebaran tenaga kesehatan yang tidak merata. Lebih dari dua per tiga dokter spesialis berada di Jawa dan Bali, dan sekitar 15 propinsi yang memiliki rasio dokter per penduduk di atas rata-rata nasional.

Rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin. Angka kematian bayi pada kelompok termiskin adalah 61 dibandingkan dengan 17 per 1.000 kelahiran hidup pada kelompok terkaya. Penyakit infeksi yang merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan balita, seperti malaria dan TBC, lebih sering terjadi pada masyarakat miskin. Rendahnya status kesehatan penduduk miskin terutama disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan karena kendala geografis dan kendala biaya (cost barrier). Data SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa 48,7 persen masalah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan adalah karena kendala biaya, jarak dan transportasi. Utilisasi rumah sakit masih didominasi oleh golongan mampu, sedang masyarakat miskin cenderung memanfaatkan pelayanan di puskesmas. Demikian juga persalinan oleh tenaga kesehatan pada penduduk miskin hanya sebesar 39,1 persen dibanding 82,3 persen pada penduduk kaya. Asuransi kesehatan sebagai suatu bentuk sistem jaminan sosial hanya menjangkau 18,74 persen (2001) penduduk, dan hanya sebagian kecil diantaranya penduduk miskin.

B. SASARAN

Sasaran pembangunan kesehatan pada tahun 2004-2009 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain tercermin dari:
1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 67,9 tahun
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup
4. Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita dari 25,8 persen menjadi 20 persen.

C. ARAH KEBIJAKAN

Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada:
1. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas;
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis;
3. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin;
4. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat;
5. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini;
6. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar.

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN

Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut dijabarkan dalam program-program pembangunan sebagai berikut:

1. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan terutama generasi muda; serta
3. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

2. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT

Program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;
2. Pengawasan kualitas lingkungan; serta
3. Pengendalian dampak resiko lingkungan.

3. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan bidan di desa.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya;
2. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya;
3. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial;
4. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; serta
5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

4. PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit;
2. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah pemekaran;
3. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit;
4. Pengadaan peralatan dan perbekalan rumah sakit;
5. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; serta
6. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, TB, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan neoplasma.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program adalah:
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko;
2. Peningkatan imunisasi;
3. Penemuan dan tatalaksana penderita;
4. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah; serta
5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.

6. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Peningkatan pendidikan gizi;
2. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
3. Penanggulangan gizi-lebih; serta
4. Peningkatan surveilens gizi.

7. PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN

Program ini ditujukan meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, serta meningkatkan jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;
2. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
3. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit;
4. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; serta
5. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.

8. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan.

Kegiatan pokok yang dilakukan program ini meliputi:
1. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;
2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan; serta
3. Peningkatan mutu obat dan perbekalan kesehatan.

9. PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

Program ini bertujuan untuk menjamin produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan, produk komplemen dan produk pangan memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan/khasiat.

Kegiatan pokok yang dilakukan program ini adalah:
1. Peningkatan pengawasan obat dan makanan; dan
2. Penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya (NAPZA).

10. PROGRAM PENGEMBANGAN OBAT ASLI INDONESIA

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
1. Pengembangan dan penelitian tanaman obat; dan
2. Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia.

11. PROGRAM KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Program ini ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program antara lain meliputi:
1. Pengkajian kebijakan;
2. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan; serta
3. Pengembangan sistem informasi kesehatan.

12. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

Program ini bertujuan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini adalah:
1. Penelitian dan pengembangan;
2. Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian; serta
3. Penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan.


[+/-] Baca selengkapnya......

About Online Poker  

-an advertising post-
However, making a living with playing Online Poker or offline may not work for everybody except for rare skilled and lucky few. Before deciding to play some regular poker online you need to decide about which site you are going to play in. Some sites offer good tutorials and good help desk while some offer a good cash money even for your free rolls tournaments per week or per month kinds of. Well even if all is true you need to be sure that the site makes the pay outs in the correct time, because some sites do not pay on time.

Of late, some sites organize world class tournaments in poker online where most of the tables are played online and the finals is conducted as a real time show with sponsorship for the traveling expenses for the qualifying candidates to the destination in which the tournament is being organized.

Online Poker can be played by downloading the software or by just playing in the online site with having the internet connected. There is an option for you to play to a computer or a robot or you can play with real time players. But you need to be careful at times when you are playing real money where people can employ robots to play against you. And, it is very difficult to win a robot unless you have a very sharp sense to be unbeatable. You can report such discrepancies to the help board.

Poker online can be a good start to become top professionals. Where do you think most of the champions did start to play; if you had read through what they have to say, you might know that they all started to play poker online on one of the free sites and slowly progressed with wholesome financial discipline and die-hard determination and passion to eventually win the games.

[+/-] Baca selengkapnya......

Online Casinos Advantages  

-an advertisement post-

Online Casino are a definite advantage for all of us who want to try their hand in the game for fun. A casino online is fun, and gives you real-time experience of gambling. The primary benefit of online casinos is the convenience. Since gambling is more like a day at the casino, you would not plan to visit the casino weeks in advance. All you need is a computer and an Internet connection.

Many states across the United States do not recognize the game as a sport. This limitation exists in the case of physical casinos and some online casinos are legalized. Thus, by participating in online casino gambling, you have you not likely to be qualified as illegal.

Expense is an important factor that must be taken into account in gambling. By participating in a physical casino, you will often tempted to play on and waiting for a favorable offer. The ambiance of a casino seduced. However, while participating in the free online casino, you do not have to risk your livelihood because you do not pay anything to play. Even if you play, you should get a bonus only after the victory and do nothing cowardly, even if you lose.

It is one of the most striking advantages of Online Casino. The history of the game has enough situations where some very wealthy players have literally transformed into needy. The very atmosphere of a casino, it is very difficult for anyone to leave or stop playing without winning anything. In free casino games, the scene is quite different. You have no haste, no attachments and not worried. You can take your time to study soft and gamble. You can also keep your records to the study of other hands; you can not do in a casino. And above all, you do not have to sacrifice your other priorities for fun.

[+/-] Baca selengkapnya......

Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010  

Artikel oleh : Sugiharto, M.Sc*

Pengadaan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan diselenggarakan antara lain melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, demikian antara lain bunyi pasal 51 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Untuk medukung hal tersebut maka PP No. 32 tentang tenaga kesehatan telah menetapkan bahwa Perencanaan nasional tenaga kesehatan adalah menjadi tanggung jawab Menteri Kesehatan dengan memeperhatikan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat, sarana pelayanan kesehatan serta jenis dan jumlah tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Untuk melaksanakan hal-hal tersebut di atas maka Departemen Kesehatan telah mencanangkan visi baru, misi serta kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan melalui Indonesia Sehat 2010 yang dideklarasikan presiden B.J Habibie tahun 1999. Salah satu strateginya di bidang pengembangan sumber daya Manusia Kesehatan adalah pemantapan profesionalisme tenaga kesehatan.

Untuk mencapai dan menetapkan ukuran tentang semua upaya kesehatan agar dapat diukur secara baik, maka melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK/VIII/2003 telah ditetapkan indikator keberhasilan Indonesia Sehat 2010 untuk semua jenis pelayanan kesehatan termasuk tentang indikator sumber daya kesehatan yang merupakan kelompok indikator proses dan masukan untuk mencapai atau melaksanakan pelayanan kesehatan dalam mencapai Indonesia Sehat 2010.

Atas dasar hal-hal tersebut di atas maka Pusat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan telah menyusun perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku tersebut di atas melalui Keputusan menteri Kesehatan Nomor : 81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Perencana-an SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kab/Kota serta Rumah Sakit tertanggal 13 januari 2004.

ANTISIPASI KEBUTUHAN DOKTER

Dalam hal jumlah tenaga dokter apabila diperhitungkan secara deret hitung maka pada saat ini diperkirakan jumlah dokter sekitar 40.000 orang ini berarti bahwa untuk mencapai jumlah 94.376 orang di tahun 2010 diperlukan tambahan dokter baru sebanyak 54.376 dokter baru. Ini berarti bahwa setiap tahun diperlukan penambahan dokter sebanyak 54.376 dibagi 7 (tujuh tahun lagi) atau sebanyak 7.768 dokter baru.

Melihat situasi keberadaan Fakultas Kedokteran yang ada saat ini berjumlah sekitar 45 buah fakultas kedokteran negeri yang rata rata kelulusannya sekitar 100 orang dokter, maka maksimal hanya dihasilkan dokter baru sebanyak 4.500 orang dokter . Sedangkan Fakultas kedokteran swasta yang saat ini baru berdiri masih belum bisa diharapkan kontribusinya dalam waktu dekat ini. Dengan demikian kita akan kekurang-an tenaga dokter sekitar 3.000 orang setiap tahunnya, ini berarti bahwa apabila kita ingin konsisten menunjang kebutuhan akan dokter dalam menunjang pencapaian Indonesia sehat 2010 maka mau tidak mau harus memepercepat produksi dokter melalui fakultas kedokteran swasta dengan tidak boleh mengesampingkan kualitasnya. Jalan lain yang bisa ditempuh adalah memanfaatkan kondisi globalisasi dengan membuka seluas-luasnya masuknya tenaga kesehatan asing di Indonesia untuk dapat ditempatkan pada sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta yang membutuhkan.

ANTISIPASI KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN

Jumlah tenaga lulusan keperawatan yang sampai dengan 2003 diperkirakan sebanyak 233.116 orang tersebar di seluruh wilayah. Apabila dibandingkan dengan Indikator Indonesia sehat 2010 sebesar 117 orang perawat untuk 100.000 penduduk atau sebanyak 276.049 orang perawat di tahun 2010, maka Indonesia hanya memerlukan tambahan tenaga perawat sebanyak 42.933 orang perawat lagi untuk memenuhi kebutuhan dalam menunjang Indonesia Sehat 2010 atau sekitar 6.130 orang perawat setiap tahunnya.

Berbeda halnya dengan tenaga dokter yang institusi pendidikannya sangat terbatas maka khusus untuk tenaga keperawatan sampai saat ini telah berdiri sekitar 32 buah Politeknis Kesehatan dan 598 Akademi Kesehatan yang berstatus milik daerah, ABRI, dan Swasta (DAS) yang saat ini telah menghasilkan lulusan sekitar 20 – 23.000 lulusan tenaga Perawat setiap tahunnya. Apabila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan untuk menunjang Indonesia Sehat 2010 sebanyak 6.130 orang setiap tahun, sedangkan lulusan tenaga Keperawatan sebesar 23.000 orang maka khusus untuk tenaga keperawatan akan terjadi surplus tenaga sekitar 16.670 tenaga perawat setiap tahunnya.

Oleh karena itu masih layakkah kita saat ini masih terus menerus mendirikan sekolah setingkat diploma III keperawatan yang sudah secara jelas jumlah produksi mengalami kelebihan . Apakah tidak sebaiknya para mitra swasta yang berminat di bidang pendidikan ini mengalihkan perhatiannya dengan mendirikan pendidikan non keperawatan seperti pendidikan tenaga Refraksi Optisi atau Radiografer yang sudah jelas sangat kekurangan tenaganya dan bahkan untuk tenaga terapi Wicara sampai saat ini hanya terdapat satu institusi pendidikan swasta yang bergerak di bidang pendidikan terapi wicara.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi kelebihan tenaga tersebut salah satu yang perlu disiapkan oleh semua pihak terkait adalah bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat di Luar Negeri yang sangat banyak setiap tahunnya sehingga kelulusannya lebih ditingkatkan dengan cara meningkatkan kemampuan/kualitas lulusan yang ada saat ini.

Bagi organisasi profesi penataan profesi keperawatan merupakan sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar lagi agar mampu dan diakui oleh organisasi keperawatan di Luar Negeri dengan melakukan sertifikasi tenaga Keperawatan yang berstandar International.

Kepada pihak swasta yang berminat di bidang Institusi pendidikan, diharapkan mampu menerapkan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan melaksanakannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dengan tanpa mengurangi kewajiban yang harus disiapkan sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas tenaga keperawatan. Kata kunci bagi pihak swasta untuk ikut bertanggung jawab terhadap mutu tenaga keperawatan adalah dengan mendirikan Institusi Keperawatan yang memenuhi syarat baik kurikulum maupun sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

ANTISIPASI TENAGA SANITARIAN

Sanitarian sebagai salah satu dari tenaga yang berkategori sebagai tenaga Kesehatan masyarakat dimana semua upaya pelayanannya bersifat sebagai public goods maka akan sangat berbeda dengan tenaga keperawatan dan dokter yang lebih bersifat private goods.

Perhitungan kebutuhan untuk mendukung Indonesia Sehat 2010 sebanyak 94.376 sanitarian sedangkan saat in baru mempunyai tenaga sebanyak 12.461 orang masih membutuhkan tenaga sanitarian sebanyak 81.915 orang atau sekitar 11.000 sanitarian setiap tahunnya. Apabila dikaitkan dengan Institusi pendidikan sanitarian yang ada saat ini yaitu D III kesehatan lingkungan yang berjumlah 23 buah dan dari jurusan Kes.Lingkungan di Poltekes sebanyak 20 buah apabila diperkirakan setiap institusi mengahasilkan lulusan sebanyak 60 orang setiap tahunnya maka institusi ini baru mengahsilkan lulusan sebanyak 2.580 orang atau masih kekurangan 8.420 orang. Meskipun secara perhitungan bahwa tenaga Sanitarian masih sangat kekurangan namun pada kenyataannya masih banyak tenaga sanitarian yang belum bekerja sesuai dengan bidangnya karena keterbatasan pemerintah dalam menyerap tenaga ini.

Atas dasar hal tersebut di atas maka kiranya sudah saatnya di dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan di masa mendatang sudah harus dipikirkan perekrutan terhadap tenaga public health dan bukan hanya tenaga dokter, perawat dan bidan yang telah dijalankan selama ini. Dengan demikian pengangkatan Sanitarian dan tenaga public Health lainnya sebagai Pegawai Negri Sipil Perlu medapatkan dukungan dari semua pihak mengingat bahwa tenaga public health merupakan tenaga yang keberadaanya memang diperuntukan memikirkan kepentingan masyarakat luas bukan untuk kepentingan individu/perorangan.

Ketiga contoh tenaga tersebut diatas adalah merupakan contoh yang perlu mendapatkan perhatian lebih seksama dengan telah dikeluarkannya pedoman dan Keputusan menteri kesehatan yang berkaitan dengan penataan tenaga kesehatan pada khususnya dan SDM Kesehatan pada umunya karena sebetulnya masih banyak hal-hal yang perlu diantisipasi di bidang ketenagaan dan sumberdaya Manusia Kesehatan lainya seperti dibutuhkannya jenis tenaga Sarjana Hukum yang ahli di bidang kesehatan atau ahli ekonomi kesehatan serta tenaga aktuaria yang terkait erat dengan pelayanan dokter keluarga dalam hal menghitung premi pelayanan kesehatan dan cost analisis untuk advokasi kepada pemegang kekuasaan sehingga memahami arti penting pembiayaan kesehatan dihubungkan dengan masalah ekonomi. Untuk itu diperlukan antisipasi terhadap semua jenis tenaga lainnya yang lebih terperinci satu persatu pada kesempatan lainnya.

* Penulis adalah Kepala Bidang Perencanaan Pusgunnakes


[+/-] Baca selengkapnya......

About Drug Abuse  

-an advertisement post-
Drug and Drug Abuse almighty problems in the apple today, ruining the lives of endless millions. However, what is added alarming is the still added alarming abridgement of acquaintance about the botheration amidst the masses. Now this is one affair that not abounding humans accept agreed to. However, afar from the specifics, all the definitions of biologic corruption harp on the amount of abusage or overuse of assertive defined substances. To elaborate, these substances are cerebral stimulants and performance-enhancing drugs that accept been acclimated for non-healing purposes.

Alcohol, amphetamines, barbiturates, cocaine, methaqualone, opium alkaloids and balmy tranquilizers are some of the substances that are a lot of broadly misused. The use of these substances brings on bent prosecutions adjoin the user, afar from the accessible concrete and cerebral damages. And add to it the amusing bigotry that will follow.

The after-effects of application biologic and corruption of it amount baleful frontiers. There are some drugs that affect the axial afraid arrangement (CNS) arch to affection disorders, accident of sensations and animosity of disorientation and dizziness. Then there are drugs that added go on to affect added organs and systems of the body. Studies in USA accept credible that assertive drugs accept led to accretion of comorbid psychiatric syndromes amidst its users.

The abiding use of biologic and Drug Abuse of it aswell leads to bloom complications like lung blight or emphysema from smoker tobacco.

However, in this context, it is account canonizing that all drugs that act aloft the CNS do not accept the “abuse potential”, that is to say, they are not accountable to misuses.

Apart from the accessible bloom problems, cerebral addiction is one of the a lot of astringent after-effects of acceptance of biologic and corruption of it.

While not credible on the surface, biologic corruption has added extensive consequences, mostly societal. The use and the consistent addiction on drugs has had abounding a ancestors accountable to immense accent levels and ultimately bargain to penury. Furthermore, amusing studies accept actually accurate that biologic corruption is one of the primary causes abaft the ascent levels of abandon in abounding nations.

The convenance of administration all-overs amidst the biologic users has led to the advance of abounding a disease, HIV/AIDS getting the arch a part of them.

[+/-] Baca selengkapnya......

Gambling Guide For Beginners  

-an advertisement post-
Here is a short but comprehensive online gambling guide for beginners, describing several important issues that he or she needs to know before plunging headfirst into the world of online gambling. These tips will ensure that you enjoy your online gambling experience to the fullest by helping you avoid the hassles and problems that may confront you just when you're ready to enjoy your game. If you want to know and learn more about gamblign guide, just visit Online Casino Scrutiny site.

Know Your Online Gambling Laws The very first thing you should check before sitting down in front of your computer and firing up that casino software is whether or not online gambling is legally allowed in your area. If you're in the United States, be aware that online gambling is actually illegal in several states. Make sure to contact your local authorities first if you're not sure.

Know Your Casino Familiarize yourself with the casino you're going to play with before logging in or downloading anything. You can easily visit the casino's website to check if they have a proper and updated license to operate. You should also check to see who actually owns and runs the casino, how their banking procedures are, and what awards they have won over the times they have been operating, if any.

Play For Free First Most of the big-time casinos allow players to try out their games before playing for real money. So take advantage of this and try out a few games at different casinos before making a decision where to play. This way, you can familiarize yourself with the different games and software, and avoid plunking down your money at the first casino you see.

Know Your Support It's a very good idea to check first how the casino customer support works and how it handles problems before you sign up and deposit your money. When and how will they be available? You should be able to reach them by phone and email. The casino's website should have this information, so you can see how many phone numbers and email addresses they have available for customer support. The availability should be 24 hours a day, 7 days a week for all year round. If you're sending an email, you should be able to get a reply from them within a few hours during the day. If the casino has live chat support offered, so much the better. Learn more this guide at Online Casino Scrutiny site.

Know The Payouts Another important thing to check out first is how the casino pays out winnings. Is there an additional charge or fee for this? You might get lucky one day and win big, so it would be a great help if you knew beforehand what payout options are available to you. One more thing: some casinos only payout up to a maximum of $5,000 a week, so if you're a high roller, you'd most probably want to avoid such casinos.

[+/-] Baca selengkapnya......

Guide To Get Best Online Casino  

-An Advertisement Post-
Many people have no idea where to begin when starting a journey into the world of online gambling, so hopefully I'll cover a few of the dos and dont's of internet gambling if you have absolutely no idea where to go. You can try to choose the Best Online Casino if you want.

The first thing you'll have to do is to pick an online casino to start gambling in, and for most this is the biggest confusion of all. They all have flashing lights, pretty graphics and all that, but what makes them different? Well to be brutally honest, not much at all. In fact, most of them use exactly the same computer program to run their games, making a lot of the carbon copies of each other.

If you're just starting out, you'll want a casino that's easy to navigate and the best two would have to be borntobet.com (which is in fact the world's largest casino) and probably Golden Palace. These casinos actually make it easy for the first-time gambler to start-up and the entire process is explained on their site.

Before you play you can either choose to play online (which is called Flash-play, named after the program used to run it), or you can actually download the casinos program onto your computer in order to play. In my opinion, downloading the casino onto your computer is a much better choice as the gaming is faster, visually more attractive, and won't slow down your Internet as much when it is running. Many people are worried about downloading software onto their computers for fear of viruses, though if you use a well-known and reputable casino, I guarantee you will have no problem at all.

You can play for free at most Best Online Casino, though if you want to play for money, you'll first have to deposit some money into your account attached to the casino you wish to play at. In most cases this is done by entering your credit card details and having the money automatically deposited, though some casinos offer other facilities like Paypal, Moneybookers and Neteller in case you don't wish to give them your credit card details.

Once you've done that, all that remains is to choose a game and play! Your choice of game is totally up to you, however if you're looking for a game that offers the best odds of winning, then you definitely cannot go past blackjack. Other than that, it's totally up to you!

[+/-] Baca selengkapnya......

Apotek Rakyat, Akses Mudah Mendapatkan Obat  

Apotek Rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian yaitu penyerahan obat dan perbekalan kesehatan tetapi tidak boleh melakukan peracikan. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Masyarakat luas akan semakin mudah memperoleh obat dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia Nomor 284/Menkes/Per/III/2007 tanggal 8 Maret 2007 tentang Apotek Rakyat. Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, Apotek Rakyat harus mengutamakan obat generik.

Selain itu Apotek Rakyat juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat-obat palsu, obat kadaluarsa, dan obat yang tidak jelas asal-usulnya serta mencegah penyalahgunaan obat. Dengan demikian masyarakat dapat memperoleh obat dengan mudah, murah dan aman. Di samping itu Pendirian Apotek Rakyat juga dimaksudkan untuk meningkatkan penertiban peredaran obat-obatan di sentra-sentra perdagangan yang selama ini telah dilakukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM).

Untuk dapat mendirikan Apotek Rakyat, selain harus melengkapi syarat administrasi, juga harus mengantongi ijin dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Untuk memperoleh ijin tidak dipungut biaya.

Syarat lain Apotek Rakyat adalah adanya sarana dan prasarana berupa komoditi, lemari obat, lingkungan yang terjaga kebersihannya. Apotek harus mudah diakses masyarakat serta memiliki bangunan yang dapat menjamin obat atau perbekalan kesehatan lainnya bebas dari pencemaran atau rusak akibat debu, kelembaban dan cuaca.

Dalam Permenkes No. 284/Menkes/Per/III/2007 termaktub standar dan persyaratan Apotek Rakyat. Dalam hal ketenagaan, sama seperti apotek lainnya, setiap Apotek Rakyat harus memiliki apoteker sebagai penanggung jawab dan dapat dibantu oleh asisten apoteker.

Melalui Permenkes ini, pedagang eceran obat dapat mengembangkan diri menjadi Apotek Rakyat setelah memenuhi syarat tertentu. Sementara itu, pedagang eceran obat yang statusnya sudah berubah menjadi Apotek Sederhana secara langsung dianggap telah menjadi Apotek Rakyat. Dinas kesehatan Kabupaten/Kota harus mengganti Izin Apotek Sederhana selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 bulan sejak ditetapkannya Permenkes ini (8/3).

Apotek Rakyat dapat merupakan satu atau gabungan dari paling banyak empat pedagang eceran obat. Gabungan pedagang eceran obat dibawah satu pengelola harus memiliki ikatan kerjasama berbentuk badan usaha atau bentuk lainnya serta berada pada lokasi yang berdampingan.

Disebutkan pula bahwa pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan semestinya dilakukan sesuai dengan pengaturan pemerintah terhadap perencanaan, pengadaan dan penyimpanan yang ditetapkan. Pengeluaran obat perlu memakai sistem FIFO (First In First Out). Maksudnya obat yang lebih dulu dibeli atau disimpan pengelola juga harus lebih dahulu dijual atau dilekuarkan. Aturan lain adalah FEFO (First Expire First Out), maksudnya obat yang tanggal kadaluarsanya lebih awal harus lebih dulu dukeluarkan atau dijual.

Dalam memberikan pelayanan, seorang apoteker pada Apotek Rakyat harus melakukan pemeriksaan resep dan sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara resep dan obat. Apotek Rakyat dilarang menyerahkan obat dalam jumlah besar, selain dilarang menjual obat-obatan narkotika dan psikotropika.

Pembinaan dan pengawasan terhadap Apotek Rakyat dilakukan oleh Depkes, Badan POM, Dinkes Kabupaten/kota dengan mengikutsertakan organisasi profesi. Bila dalam pelaksanaannya ditemukan bahwa suatuApotek Rakyat melakukan pelanggaran, maka dapat dikenakan sanksi berupa teguran lisan, tertulis sampai dengan pencabutan ijin.


[+/-] Baca selengkapnya......

Karbon Monoksida Berpengaruh Terhadap Bayi dengan BBLR?  

Pada pertengahan tahun 1970-an beberapa pakar melaporkan adanya tanda bahwa polusi udara mungkin lebih berbahaya di dapur rata-rata rumah dibanding di luar rumah yang dekat dengan jalan raya (Haryoto, 1995 : 50) . Adapun sumber polusi dalam rumah adalah pembakaran dalam rumah untuk keperluan memasak dan pemanas ruangan. Gas alam yang merupakan bahan bakar yang paling umum digunakan terutama menghasilkan nitrogen dioksida dan karbon monoksida bersama dengan produk pembakaran yang tidak berbahaya. Jika kayu dibakar dalam suatu perapian atau untuk memasak (yang dilakukan dibanyak negara), selain polutan tersebut akan ditambahkan lagi partikulat dan sejumlah besar hidrokarbon. Paparan karbon monoksida selama masa kehamilan “mungkin” berhubungan dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan mungkin mengurangi kemampuan mental anak (WHO, 1996)

Apakah Carbon Monoksida itu ?
CO adalah gas yang mudah terbakar,tidak berwarna dan tidak berbau. CO ada dimana mana di sekitar lingkungan kita, diproduksi oleh pembakaran yang tidak sempurna. Menurut Lioy dan Daisey (1987) Karbon Monoksida dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar fosil. Sedangkan menurut Manahan (1992) karbon monoksida adalah gas industri beracun yang diproduksi oleh pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar carbonous. Sumber karbon monoksida dari lingkungan diluar tempat kerja adalah pemanas ruangan, tungku perapian dan pembakaran mesin, batu bara, kayu bakar, juga dihasilkan dari dalam tubuh oleh katabolisme dari hemoglobin dan protein heme.

Standar utama untuk udara ambien dari karbon monoksida adalah 9 ppm untuk rata-rata waktu 8 jam, dan 35 ppm untuk standar waktu 1 jam (Nebel dan Wright, 1993), sedangkan WHO merekomendasikan sebagai berikut,
a.100 mg/m3 (87 ppm) selama 15 menit
b. 60 mg/m3 (52 ppm) selama 30 menit
a. 30 mg/m3 (26 ppm) selama 1 jam
b. 10 mg/m3 (9 ppm) selama 8 jam
Berdasarkan “Fairbank North Star Borough Environmental Services “ (Tom Gosink, 1983) menggunakan kriteria sebagai berikut :
a. Kualitas udara baik, kandungan CO kurang dari 9 ppm
b. Kualitas udara sedang, kandungan CO 9 – 15 ppm
c. Kualitas udara buruk, kandungan CO lebih dari 15 ppm.
Menurut WHO (1999) ada kesamaan antara asap rokok dengan asap dari bahan pembakaran biomassa. Pemakaian bahan bakar kayu dan arang untuk keperluan memasak di wilayah perkotaan maupun pedesaan secara rata-rata adalah 87,4 % dari total penggunaan bahan bakar pada tahun 1971 kemudian menjadi 70,9 % pada tahun 1990 (Depkes, 1997). Berdasarkan survei pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga di Jawa Tengah tahun 1999, pengeluaran rata-rata per Kapita untuk pembelian kayu bakar dan bahan bakar lain adalah Rp. 3.093. lebih tinggi dari pengeluaran untuk minyak tanah (Rp 1.093) dan LPG (Rp. 43).
Di negara –negara berkembang, masalah polusi udara dalam ruangan yang penting adalah polusi dalam rumah, dimana ada yang memasak dan atau membakar kayu untuk pemanasan tanpa cerobong asap yang memadai. Menurut Sumarwoto (2001), pengunaan bahan bakar biomassa (BBB) pada tingkat nasional sekitar 80 % jumlah rumah tangga menggunakan BBB yang terdiri atas kayu, residu pertanian, dan arang. Di daerah perdesaan lebih dari 90 % rumah tangga (BPS,1990). Pembakaran kayu bakar menghasilkan antara lain, CO, SO2, NOx, ammonia, HCL, hidrokarbon, antara lain formaldehide, benzene, dan benzo(a)pyrene yang merupakan karsinogen potensial dan partikulat (SPM=suspended particulate matter). SPM , hidrokarbon dan CO dihasilkan dalam kadar yang tinggi.

Metabolisme dan Interaksi Biokimia
Lebih kurang 80 % - 90 % dari jumlah CO yang diabsorbsi berikatan dengan hemoglobin, membentuk carboxyhemoglobin (HbCO). HbCO menyebabkan lepasnya ikatan oxyhemoglobin dan mereduksi kapasitas transport oksigen dalam darah. Afinitas ikatan karbon monoksida dan hemoglobin adalah 200 – 250 kali dari oksigen (WHO,1996), 200-300 kali (Kindwall,1994 ), 200 kali (James,1985). Karbon monoksida masuk kedalam aliran darah melalui paru-paru dan bereaksi dengan hemoglobin (Hb) dengan reaksi sebagai berikut :
O2 + CO COHb + O2 (Manahan,1992)
Carboxyhemoglobin beberapa kali lebih stabil dibandingkan dengan oxyhemoglobin sehingga reaksi ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan O2 kepada jaringan tubuh. Jika kita duduk di udara dengan kadar karbon monoksida 60 bpj selama 8 jam, maka kemampuan mengikat oksigen oleh darah itu turun sebanyak 15 % , sama dengan kehilangan darah sebanyak 0,5 liter (A. Tresna S,1991). Paparan dari karbon monoksida menghasilkan hypoxia pada jaringan. Hypoxia menyebabkan efek pada otak dan perkembangan janin. Efek pada sistem kardiovaskuler terjadi pada HbCO kurang dari 5 % ( WHO,1996).

Efek Toksik
Kombinasi dari penurunan kapasitas oksigen yang dibawa dalam darah, merusak pelepasan oksigen ke jaringan dan mempengaruhi proses oksidasi intraselular yang menyebabkan hypoxia jaringan merupakan proporsi antara HbCO jenuh dan kebutuhan oksigen. Otak, system cardiovascular, kelenturan otot skeletal, dan perkembangan janin adalah jaringan yang paling sensitive terhadap hypoxia (WHO, 1996). Dengan demikian toksik efek berhubungan dengan fungsi neurobehavioural, kapasitas latihan cardiovascular, dan efek- efek pada pertumbuhan. Seorang peneliti menemukan bahwa, anjing yang terpapar 100 ppm karbon monoksida selama 5,75 jam/hari, selama 6 hari perminggu untuk waktu 11 minggu menunjukkan tidak ada perubahan elektroenchephalographic tetapi menunjukkan kegagalan psychomotor dan kerusakan cerebral corteal yang cenderung diikuti kerusakan jalan pembuluh darah (Kindwall, 1994).
Lebih lanjut paparan karbon monoksida dapat mereduksi kapasitas penampilan aktifitas fisik pada level diatas 2,5 %. Orang dengan penyakit arteri coronary sangat sensitif terhadap karbon monoksida. Penurunan waktu pelatihan terhadap serangan anguna atau ischemia telah diamati pada HbCO level serendah 3 % dan peningkatan ventricular arrythmias pada HbCO level 6%. Menurut Manahan (1992) kadar 100 ppm menyebabkan pusing, sakit kepala dan kelelahan ; kadar 250 ppm menyebabkan kehilangan kesadaran ; dan kematian cepat pada 1000 ppm.
Menurut Sodeman (1995), jaringan yang paling mudah mengalami kerusakan oleh gas CO adalah otak dan miokardium karena kedua jaringan ini mengkonsumsi oksigen paling banyak. Kelainan serebral atau miokardial yang sudah ada sebelumnya merupakan faktor predisposisi terjadinya akibat-akibat merugikan pada kadar yang tidak menimbulkan gangguan pada orang normal. Gejala sisa lanjut mencakup demielinasi yang fatal, disfungsi serebral permanen, neuropati perifer dan bebagai akibat terhadap sistem hantaran jantung. Gas CO juga memegang peranan penting sebagai penyebab aterosklerosis. Timbunan kolesterol dalam aorta pada kelinci semakin dipercepat oleh anoksia akibat menurunnya tekanan parsial O2 atau akibat sedikit meningkatnya gas CO dalam atmosfer. Anoksia akan meningkatkan permeabilitas dinding arteri terhadap protein serum kalau diukur dengan protein berlabel isotop. Paparan kronis terhadap gas CO kadar rendah dapat menimbulkan akibat yang bermakna pada pembuluh pembuluh arteri lewat keadaan hipoksia derajat ringan. Pasien yang sudah menderita penyakit koroner dengan angina pektoris mempunyai batas keamanan yang kecil sehingga peningkatan kadar COHb dapat mencetuskan serangan nyeri iskemik.
Berikut pengaruh CO Hb ( dalam %) terhadap kesehatan :
- < 1,0 :Tidak ada pengaruh
- 1,0 – 2,0 :Penampilan agak tidak normal
- 2,0 – 5,0 :Pengaruhnya terhadap sistem syaraf sentral, reaksi panca indra tidak
normal, pandangan kabur.
- 5,0 : Perubahan fungsi jantung
- 10,0 -80,0 : Kepala pusing, mual, berkunang-kunang,pingsan,kesukaran
bernafas,kematian

(Sumber : Philip Kristanto ( 2002), Ekologi Industri.)

Persentase ekuilibrium COHb di dalam darah manusia yang mengalami kontak
dengan CO pada konsentrasi kurang dari 100 ppm dapat ditentukan berdasarkan
persamaan sebagai berikut :
% COHb dalam darah = 0,16 x [konsentrasi CO diudara(ppm)] +0,5

Nilai 0,5 merupakan persentase normal COHb dalam darah.
Berdasarkan rumus tersebut konsentrasi CO di udara dengan konsentrasi COHb di dalam darah dapat digambarkan sebagai berikut :
- Konsentrasi CO di uadara 10 ppm= 2,1 % CO Hb di dalam darah
- Konsentrasi CO di uadara 20 ppm= 3,7 % CO Hb di dalam darah
- Konsentrasi CO di uadara 30 ppm= 5,3 % CO Hb di dalam darah
- Konsentrasi CO di uadara 50 ppm= 8,5 % CO Hb di dalam darah
- Konsentrasi CO di uadara 70 ppm= 11,7 % CO Hb di dalam darah
(Sumber : Srikandi Fardiaz ( 1992),Polusi Udara dan Air.)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi BBLR
Faktor –faktor yang mempengaruhi BBLR (Mariyati Sukarni,1989 : 25) adalah :
a. Status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan
b. Perioda gestasi paling sedikit 8 bulan, jarak paling ideal anatara 18 – 36 bulan, jika pernah terjadi komplikasi.
c. Umur ibu, antara 20 – 35 tahun adalah umur-umur paling baik untuk kehamilan
d. Jumlah kehamilan dimana paling ideal adalah kurang dari 4
e. Pemeriksaan kehamilan, paling sedikit 3 kali kunjungan. Kunjungan pertama segera setelah diketahui adanya kehamilan.
Sedangkan menurut Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tahun 2000, hal V, penyebab BBLR adalah akumulasi dari kurang energi protein, anemia kurang zat besi, tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya pengetahuan tentang KB dan kawin muda atau hamil pada usia sebelum 20 tahun.
Penyebab lain yaitu karena ibu menderita penyakit infeksi saluran kencing, si ibu suka merokok atau minum-minum keras, penyakit malaria, anemia, persalinan premature. Berat badan bayi yang lahir dari ibu merokok lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok (Ilmu Kesehatan Anak FK-UI,1985). Berdasarkan hasil penelitian di Mahoning County (M. Stefanak,et.al,1996) ada hubungan antara merokok selama kehamilan dengan bayi berat lahir rendah, OR=1,8 (95 % CI=1,4-2,4). Ukuran tubuh ibu juga mempengaruhi kelahiran bayi dengan berat badan kurang, terutama akibat keadaan gizi ibu semasa kecil.
Disamping faktor tersebut faktor perilaku juga mempengaruhi kejadian BBLR, Tinuk Istiarti (2000) menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan, sikap, praktek ibu hamil dalam pelayanan antenatal dan BBLR. Pengetahuan yang rendah mengenai pelayanan antenatal akan berisiko 3,43 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR, sikap yang kurang baik terhadap pelayanan antenatal akan berisiko 8,62 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR.
Penelitian di Beijing Yanshan Petrochemical Corporation (BYPC) China antara Mei 1996 sampai dengan Desember 1998 menemukan ada interaksi yang signifikan antara paparan benzena dan stress kerja relatif terhadap pengurangan berat badan ketika bayi lahir (Dafang Chen et.al,2000). Sedangkan Penelitian di Baltimore Washington, menemukan bahwa paparan dari Pb pada level yang tinggi merupakan predictor bagi bayi berat lahir rendah ( American Journal of Industrial Medicine ).
Dampak dari berat bayi lahir rendah ini adalah pertumbuhannya akan lambat, dan kecendrungan memiliki penampilan intelektual yang lebih rendah daripada bayi yang selama janin tumbuh normal (Suhardjo, 1989) . Disamping itu mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi dengan berat badan normal ketika dilahirkan (Sediaoetama, 1989).

Carbon Monoksida dan BBLR
Mekanisme mengenai terjadinya BBLR dari paparan karbon monoksida “diduga” terjadi karena adanya hipoxia, dan ini ada hubungannya dengan plasenta. Beberapa pokok dalam sirkualsi darah fetus adalah :
a. Oleh karena fetus menerima oksigen dan makanan dari plasenta , maka seluruh darah fetus harus melalui plasenta.
b. Fungsi paru dijalankan oleh plasenta. In utero (di dalam uterus) fetus tidak mempunyai sirkulasi pulmoner seperti siklus pada orang dewasa.; pemberian darah secara terbatas mencapai paru-paru, cukup hanya untuk makan dan pertumbuhan paru-paru itu sendiri.
c. Saluran pencernaan pada fetus juga tidak berfungsi , karena plasenta menyediakan makanan dan menyingkirkan bahan buangan keluar dari fetus.
Keadaan anoksia pada embrio (gangguan fungsi plasenta) dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu (Ilmu Kesehatan Anak FK-UI,1985). Paparan dari CO pada perkembangan fetus kera dapat menyebabkan hemorrhagic necrosis pada cerebral hemisphere fetus (Ginsberg dan Meyers, 1976). Menariknya, bahwa paparan CO pada studi ini, konsentrasinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan keracunan pada ibu.
Suatu penelitian yang menggunakan kelinci menunjukkan , paparan dari CO pada 90 ppm (0,09 %) dapat menimbulkan efek merugikan pada fetus dan pengurangan berat badan pada neonatal. Sementara pada konsentrasi 180 ppm mengakibatkan peningkatan rate dari keguguran (Astrup, 1972). Singh dan Scot (1984) mencatat penurunan berat pada fetus tikus setelah induknya terpapar CO diatas 150 ppm. Kilbride M. (1999), mengemukan bahwa hemoglobin pada fetus memiliki afinitas 10 – 15 % lebih kuat daripada orang dewasa. Sehingga dengan adanya ikatan dengan CO akan menyebabkan pengurangan 60 % aliran darah sehingga terjadinya hypoxia pada jaringan, selanjutnya terjadi kerusakan oksidasi pada Cytochrome (bertanggung jawab pada produksi energi pada sel).
Seperti diketahui bahwa paparan CO pada konsentrasi 50 ppm untuk waktu yang lama , sama dengan merokok 20 batang per hari. Suatu penelitian di Ontario menunjukkan akibat merokok tersebut menyebabkan terjadinya placental abruption dan placenta previa. Plasental abruption dapat dijelaskan karena terjadinya pengurangan aliran darah ke placenta yang akhirnya menyebabkan nekrosis pada periper dari plasenta. Sedangkan Placenta Previa terjadi karena terjadinya pembesaran plasenta sebagai akibat dari berkurangnya transpot oksigen dari ke fetus akibat paparan CO. Plasenta berubah secara tetap dengan kerusakan pada kemampuan plasenta untuk untuk melakukan pertukaran gas dimana terjadi pengentalan dari trophoblastic basal lamina dan mengurangi ukuran pada kapiler dari fetus ( Krisa Van Meurs, 1999).
Penelitian di Papua New Guinea,SPM mencapai 5.000, CO 150 mg/m3, dan aldehide 3,80 ppm; di Guatemala CO 35 – 45 mg/m3 dan darah wanita yang diuji mengandung 2 % karboksihemoglobin, kadar yang dapat mengganggu pertumbuhan janin. Ahmedabad (TT) melaporkan bahwa konsentrasi CO selama memasak dengan pupuk kandang, kayu bakar, batu bara, minyak tanah dan LPG berturut –turut adalah : 144, 156, 94, 108, 14 mg/m3 (ICMR Bulletin, 2001 ). WHO (1996), berpendapat bahwa paparan dari karbon monoksida selama kehamilan dapat menyebabkan BBLR dan mengurangi kemampuan mental anak. Penelitian di California Selatan antara tahun 1989 dan 1993, menemukan bahwa paparan karbon monoksida ambien pada dosis yang tinggi (5,5 ppm selama rata-rata 3 bulan) selama akhir trimester III kehamilan secara signifikan meningkatkan risiko bayi berat lahir rendah , odd ratio=1,22 ,95 % confidence level, 1,03 – 1,44 , (Ritz dan Fei Yu). Penelitian di Guatemala menunjukkan bahwa pengunaan kayu bakar untuk memasak menyebabkan bayi yang dilahir 63 gram lebih ringan dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan pada keluarga yang tidak menggunakan kayu bakar.

Penulis :
I Dewa MW,Staf PL Dinkes Prop. Jateng

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus, 2000, Pedoman Penyusunan Analisa Situasi Ibu dan Anak (ASIA ), v-vii, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah,Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Jakarta, 2000.

Anonymus, 1996,Pedoman Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesehatan Neonatal,12,Direktorat Bina Kesehatan Kelurga,Ditjen Binkesmas,Depkes R.I., Jakarta.

Anonymus, Internatinal Programme On Chemical Safety (IPCS); Environmental Health Criteria 213:Carbon Monoxide (second edition), Accessed 10/23/01:21:28:09,http://www.who.int/pcs/ehc/summaries/ehc_213.html.

Anonymus, Effect of Ambient Carbon Monoxide on Low Birth Weight among Children Born In Southern California between 1998 and 1993, Accessed 10/23/01 20:35:47. http://ehpnet.niehs.nih.gov/docs/1999/107917-25ritz/abstract.html

Anonymus, Smoking in Pregnancy, exhaled carbon monoxide, and birth weight, Accessed 10/23/01 20:42:44. http://www.uvm.edu/~ohpr/ab50.html.

Anonymus,2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 376, JNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Behrman, Richard E dan Victor C. Vaughn, 1994, Ilmu Kesehatan Anak : Nelson (Nelson:Texbook of Pediatrics) , Edisi 12, Bagian 1, 557-569, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Daryanto, 1995, Masalah Pencemaran, 23, Tarsito Bandung.

Dafang Chen et.al,2000, Exposure to Benzena, Occupational Stress, and Reduced Birth Weight, Occupational and Environmental Medicine,57 : 661-667, www.occenvmed.com.accepted May 25, 2000.

Sampoerno Does, 1999, Paradigma Sehat, Makalah pada Seminar “ Reformasi Pembangunan Kesehatan Yang Berwawasan Paradigma Sehat “ Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Diponegoro Semarang 2 Oktober 1999.

Fraser T.M., Stress & Kepuasan Kerja, 64-65,PT Sapdodadi Jakarta,1992

Kusnoputranto Haryanto, 1995, Pengantar Toksikologi Lingkungan, 38-55, Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud,Jakarta.

Istiarti Tinuk,2000,Menanti Buah Hati;Kaitan Antara Kemiskinan dan Kesehatan,xvii-xviii,Media Pressindo,Yogyakarta

Aditama Tjandra Yoga (Bagian Pulmonologi FKUI), 1999, Penilaian Polusi Udara,Journal Respir Indo, Vol 19, No 1 .

Juli Soemirat S, 1991, Kesehatan Lingkungan, Cetakan keempat, 58-59,Gajah Mada University Press,Yogyakarta.

J. Nebel Bernard and Wight Richard T, 1993, Environmental Science, The Way the world works,fourth edition, 348 – 349, Prentice Hall, Englewood,New Jersey.

Kristanto Philip ,2001,Ekologi Industri, 99 - 104 LPPM Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta

Lioy Paul J. and Daisey Joan M, 1990, Toxic Air Pollution , A Comprehensive study of Non-Criteria Air Pollutans, Third Printing, 8-9, Lewis Publisheers Inc., Michigan,USA.

Lubis Pandapotan,1985, Perumahan Sehat,19-20,29-30,36-47 Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat,Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Separtemen Kesehatan,Jakarta.

Manahan Stanley E. ,1992, Toxicological Chemistry, Second edition, 291, Lewis Publishers , Michigan, USA.

Sodeman, William A dan Thomas M. Sodeman, 1995, Patofisiologi ( Pathologic Physiology Mechanism Of Disease), Edisi 7, Jilid II, 812-817, Hipokrates, Jakarta

Sukarni Mariyati, 1989, Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, 24 – 25, Depdikbud,Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.

Fardiaz Srikandi ,1992, Polusi Udara dan Air, 94-102,Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Saiyed HN,Patel TS,Gokani VN,2001,Indoor Air Pollution In India – A Major Environmental and Public Health Concern, ICMR Bulletin,Vol 11,No. 5,May 2001,ICMR Offset Press,New Dehli.

Djaya Sarimawar , Ratna L,Budiarso Lubis,R.Widodo, Studi Angka Kematian Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah di Sukabumi 1983/1984,363-368,Medika No.4,Tahun 13,April 1987.

Sayogo Savitri, Gizi Pada Masa Kehamilan,503-506, Majalah Kedokteran Indonesia,Volume 47 Nomor 10,Oktober 1997.

Sediaoetama Djaelani Achmad , 1989, Ilmu Gizi untuk Mahasisswa dan Profesi di Indonesia Jilid II, 34, Dian Rakyat , Jakarta.

Sastrawijaya A. Tresna,1991, Pencemaran Lingkungan, 176,Rineka Cipta,Jakarta.

Scott Ronald M., 1989, Chemical Hazards in the Workplace,16 ;51-55, Lewis Publishers Inc. ,Michigan,USA.

Stefanak M,T Styka,J. Warga, Cigarette Smoking During Pregnancy and Low Birth Weight Babies, http://www.mahoning-health.org/reports/upload/lowbirthrate.htm.

Price, Syvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson, 1994, Pato Fisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit ( Pathophysiology Clinical Concepts of Disesase Processes), Buku Pertama dan Kedua ,Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK-UI,Ilmu Buku Kuliah Kesehatan Anak 1, Bagian Ilmu Anak FK-UI,Jakarta,1985.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK-UI, 1985, Ilmu Buku Kuliah Kesehatan Anak 3, Bagian Ilmu Anak FK-UI,Jakarta.

Wiknjosastro Hanifa, 1994, Ilmu Kebidanan, 770-784, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Wibowo Adik, Pemanfaatan Pelayanan Antenatal:Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, dan Hubungannya dengan Bayi Berat Lahir Rendah, Majalah Kesehatan Perkotaan, Tahun IV,No.2, Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta

Williams Philip L. and Burson James L, 1995, Industrial Toxicology, safety and Health Application in the Workplaces, 28 ; 59 – 66, Van Nostrand Reinhold, New York.

Wark Kenneth and Warner Cecil F., 1981, Air Pollution, Its Origin and Control, second edition, 20 – 26 ; 50 51,Harper & Row Publishers,New York.

Wibowo Singgih,2000, Industri Pengasapan Ikan, 8 – 9, PT. Penebar Sawadaya,Jakarta.

WHO,1995, Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja, Cetakan II, 157 - 161,Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta.

WHO,1996, Biological Monitoring of Chemical Exposure in the Workplace, Guidelines,Volume 1, 264 – 281, Geneve.

WHO,1999, Environmental Helath Information – Air Quality Guidelines, http://www.who.int/environmental_information/Air/Guidelines/Chapter4.htm.

Zenz Carls, O. Bruce Dickerson, Edward P. Harvath,1994, Occupational Medicine,Third Edition, 447 – 452, Mosby St. Louis Missouri,USA.


[+/-] Baca selengkapnya......

Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah  

Setiap pasangan suami-istri tentu mendambakan bayi mereka lahir normal, yaitu berat lahir antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat.

Namun, ada kalanya keinginan tersebut tidak terwujud, misalnya bayi lahir kurang bulan atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Kenyataan ini sebetulnya jangan menjadikan orang tua patah semangat, karena kemajuan teknologi kedokteran dan didukung kemauan keras orang tua yang memiliki BBLR, maka bayi itu dapat bertahan hidup.

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian: pertama, BBL sangat rendah bila kahir berat lahir kurang dari 1.500 gram, dan kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram

Penyebab BBLR sangatlah multifaktorial, antara lain asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor plasenta, infeksi, kelainan rahim ibu, trauma, dan lainnya.

Pada saat persalinan, BBLR mempunyai risiko kurang menyenangka, yaitu asfiksia atau gagal untuk bernapas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu diakibatkan faktor paru yang belum matang. Risiko lainnya adalah hiportemia (suhu tubuh 6,5 167 C). Karena itu, perhatian dan pelayanan atau perawatan BBLR dimulai sejak lahir dan sebaiknya persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan dan dilakukan di puskesmas, rumah sakit, atau rumah sakit bersalin)

Perawatan BBLR

Prinsip penting dalam perawatan BBLR setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya pusat pengatur panas di otak. Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga kehangatan tubuhnya.

Cara paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang disebut metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. Cara lain, bayi jangan segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat atau alat pemancar panas.

Minum sangat diperlukan BBLR, selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi prematur. ASI ibu memang paling cocok untuknya, karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal.

Namun, refleks menghisap dan menelan BBLR biasanya masih sangat lemah, untuk itu diperlukan pemberian ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. Susu formula khusus BBLR bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan karena berbagai sebab. Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus (bayi kuning)

BBLR sangat rentan terhadap terjadinya infeksi sesudah lahir. Karena itu, tangan harus dicuci bersih sebelum dan sesudah memegang bayi, segera membersihkan bayi bila kencing atau buang air besar, tidak mengizinkan menjenguk bayi bila sedang menderita sakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal.

Untuk tumbuh, BBLR harus mendapat asupan nutrien berupa minuman mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin yang lebih dari bayi bukan BBLR. Penting dipertahikan agar zat tersebut betul-betul dapat digunakan hanya untuk tumbuh, tidak dipakai untuk melawan infeksi. Biasanya BBLR dapat mengejar ketinggalannya paling lambat dalam enam bulan pertama.




[+/-] Baca selengkapnya......

Program Perbaikan Gizi Makro  

Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan serta aktifitas. Keadaan kurang gizi dapat terjadi dari beberapa akibat, yaitu ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi dan penyakit infeksi.

Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah.

Program perbaikan gizi makro diarahkan untuk menurunkan masalah gizi makro yang utamanya mengatasi masalah kurang energi protein terutama di daerah miskin baik di pedesaan maupun di perkotaan dengan meningkatkan keadaan gizi keluarga, meningkatkan partisipasi masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan gizi baik di puskesmas maupun di posyandu, dan meningkatkan konsumsi energi dan protein pada balita gizi buruk.

Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi makro adalah melalui pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan dan gizi, pemberdayaan masyarakat di bidang gizi, pemberdayaan petugas dan subsidi langsung berupa dana untuk pembelian makanan tambahan dan penyuluhan pada balita gizi buruk dan ibu hamil KEK.

Evaluasi juga dilaksanakan dalam pelaksanaan program perbaikan gizi makro, yaitu dimulai dari evaluasi input, proses, output dan impact dengan tujuan untuk menilai persiapan, pelaksanaan, pencapaian target dan prevalensi status gizi pada sasaran.

Untuk download atau baca artikel selengkapnya, klik di sini


[+/-] Baca selengkapnya......

Penanggulangan Leptospirosis di Indonesia  

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari genus Leptospira, yang menyerang hewan dan manusia. Penelitian tentang Leptospirosis pertama dilakukan oleh Adolf Heil pada tahun 1886. Dia melaporkan adanya penyakit tersebut pada manusia dengan gambaran klinis demam, pembesaran hati dan limpa, ikterus dan ada tanda-tanda kerusakan pada ginjal.
Penyakit-penyakit dengan gejala tersebut oleh Goldsmith (1887) disebut sebagai "Weil's Disease" dan pada taun 1915, Inada berhasil membuktikan bahwa Weil's Disease disebabkna oleh Bakteri Leptospira icterohemorrhagiae. Sejak itu beberapa jenis Leptospira dapat diisolasi baik dari hewan maupun manuia.

Epidemologi
Bakteri Leptospira sebagai penyebab Leptospirosis berbentuk spiral termasuk ke dalam Ordo Spirochaetales dalam family Trepanometaceae. Lebih dari 170 serotipe leptospira yang patogen telah diidentifikasi dan hampir setengahnya terdapat di Indonesia.

Bentuk spiral dengan pilinan yang rapat dan ujung-ujungnya yang bengkok, seperti kait dari bakteri Leptospria menyebabkan gerakan leptospira sangat aktif, baik gerakan berputar sepanjang sumbunya, maju mundur, maupun melengkung, karena ukurannya yang sangat kecil. Leptospira hanya dapat dilihat dengan mikroskop medan gelap atau mikroskop fase kontras. Leptospira peka terhadap asam dan dapat hidup di dalam air tawar selama kurang lebih satu bulan, tetapi dalam air laut, air selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.

Hewan-hewan yang menjadi sumber penularan leptospirosis ialah tikus, babi, sapi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, insektivora (landak, kelelawar, tupai), sedangkan rubah dapat menjadi karier leptospira.

Manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah (lumpur), tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan-hewan penderita leptospirosis.Bakteri leptospira masuk ke dalam tubuh melaui selaput lendir (mukosa) mata, hidung atau kulit yang lecet dan kadang-kadang melalui saluran pencernaan dari makanan yang terkontaminasi oleh urine tikus yang terinfeksi leptospira. Masa inkubasi Leptospirosis 4-19 hari, rata-rata 10 hari. Penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.

Leptospirosis tersebar baik di Indonesia maupun di Luar negeri. Di Indonesia Leptospirosis ditemukan antara lain di propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumtera Barat, Sumatera Utara, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Leptospirosis umumnya menyerang para petani, pekerja perkebunan, pekerja tambang/selokan, pekerja rumah potong hewan dan militer. Di samping itu tidak sedikit pula yang menyerang para penggemar olahraga renang.

Patogenesis
Masuknya kuman Leptospirosis pada tubuh hospes melalui selaput lendir, luka-luka lecet maupun melalui kulit menjadi lebih lunak karena terkena air. Kemudian, kuman akan dibawa ke berbagai bagian tubuh dan memperbanyak diri terutama di dalam hati, ginjal, kelenjar mamae dan selaput otak. Kuman tersebut dapat ditemukan di dalam atau di luar sel-sel jaringan yang terkena. Pada beberapa tingkatan penyakit dapat ditemukan fase leptospiremia, yang biasanya terjadi pada minggu pertama setelah infeksi. Beberapa servoar menghasilkan endotoksin, sedangkan servoar lainnya menghasilkan hemolisin, yang mampu merusak dinding kapiler pembuluh darah. Pada proses infeksi yang berkepanjangan reaksi imunologik yang timbul dapat memperburuk keadaan hingga kerusakan jaringan makin parah. Berbeda dengan infeksi oleh kuman-kuman lain, pada leptospirosis tidak dibebaskan eksotoksin oleh kuman leptospira.

Leptospira hidup dengan baik didalam tubulus kontortus ginjal. Kemungkinan kuman tersebut akan dibebaskan melalui air kemih untuk jangka waktu yang lama, meskipun kadar antibodi penderita cukup tinggi dan banyak sel-sel penghasil zat kebal dapat ditemukan di tempat-tempat yang mengalamai infeksi. Sampai sekarang tidak ada uraian yang dapat menjelaskan kejadian tersbut. Kematian terjadi karena septimia, anemia hemolitika, kerusakan hati karena terjadinya uremia. keparahan penderita bervariasi tergantung pada umur serta servoar leptospira penyebab infeksi.

Gejala Klinis

* Stadium pertama
1. Demam, menggigik
2. Sakit kepala
3. Malaise
4. Muntah
5. Konjungtivis
6. Rasa nyeri pada otot terutama otot betis dan punggung. Gejala-gejala tersebut akan tampak antara 4-9 hari

Gejala-gejala karakteristik sebagai berikut :
1. Konjungtivis tanpa disertai eksudat serous/purulent
2. Kemerahan pada mata
3. Rasa nyeri pada otot-otot

Gejala ini biasanya terjadi pada hari ketiga sampai keempat setelah penyakit tersebut muncul.
* Stadium kedua
1. Pada stadium ini biasanya telah terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita
2. Gejala-gejala yang tampak pada stadium ini lebih bervariasi dibanding pada stadium pertama antara lain ikterus (kekuningan)
3. Apabila demam dan gejala-gejala lain timbul lagi, besar kemungkinan akan terjadi meningitis
4. Biasanya stadium ini terjadi antara minggu kedua dan keempat

Menurut beberapa klinikus, penyakit ini juga dapat menunjukkan gejala klinis pada stadium ketiga (konvalesen phase). Komplikasi leptospirosis dapat menimbulkan gejala-gejala berikut :
1. Pada ginjal,renal failure yang dapat menyebabkan kematian
2. Pada mata, konjungtiva yang tertutup menggambarkan fase septisemi yang erat hubungannya dengan keadaan fotobia dan konjungtiva hemorrhagic
3. Pada hati, jaundice (kekuningan) yang terjadi pada hari keempat dan keenam dengan adanya pembesaran hati dan konsistensi lunak
4. Pada jantung, aritmia, dilatasi jantung dan kegagalan jantung yangd apat menyebabkan kematian mendadak
5. Pada paru-paru, hemorhagic pneumonitis dengan batuk darah, nyeri dada, respiratory distress dan cyanosis
6. Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah (vascular damage) dari saluran pernapasan, saluran pencernaan, ginjal dan saluran genitalia
7. Infeksi pada kehamilan menyebabkan abortus, lahir mati, premature dan kecacatan pada bayi

Pengobatan
Pengobatan terhadap penderita leptospirosis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti Penisilin, Streptomycin, Tetracycline atau Erythromycin. Dari bermacam-macam antibiotik yang tersebut diatas, menurut Turner, pemberian penisilin atau tetracycline dosis tinggi dapat memberikan hasil yang sangat baik.

Cara mengobati penderita leptospirosis yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

* Pemberian suntikan Benzyl (crystal) Penisilin akan efektif jika secara dini pada hari ke 4-5 sejak mulai sakit atau sebelum terjadi jaundice dengan dosis 6-8 megaunit secara 1.v, yang dapat secra bertahap selama 5-7 hari
* Selain cara diatas, kombinasi crystalline dan procaine penicillin dengan jumlah yang sama dapat diberikan setiap hari dengan dosis 4-5 megaunit secara i.m, separuh dosis dapat diberikan selama 5-6 hari. Procaine penicillin 1,5 megaunit i.m, dapat diberikan secara kontinue selama 2 hari setelah terjadi albuminuria
* Untuk penderita yang alergi terhadap penicilline dapat diberikan antibiotik lain yaitu Tetracycline atau Erythromycine. Tetapi kedua antibiotik tersebut kurang efektif dibanding Penicilline. Tetracycline tidak dapat diberikan jika penderita mengalami gagal ginjal. Tetracycline dapat diberikan secepatnya dengan dosis 250 mg setiap 8 jam i.m atau i.v selama 24 jam, kemudian 250-500 mg setiap 6 jam secara oral selama 6 ahri. Erythromycine diberikan dengan dosis 250 mg setiap 6 jam selama 5 hari

Angka kematian akibat penyakit Leptospirosis termasuk tinggi, bisa mencapai 2,5-16,45% (rata-rata 7,1%). Pada usia lebih dari 50th malah kematian bisa sampai 56%. penderita Leptospirosis yang disertai selaput mata berwarna kuning (kerusakan jaringan hati), resiko kematian akan lebih tinggi.

Pencegahan leptospirosis

* Pendidikan kesehatan mengenai bahaya serta cara menular penyakit, berperan dalam upaya pencegahan penyakit leptospirosis
* Usaha-usaha lain yang dapat dianjurkan antara lain mencuci kaki, tangan serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah
* Pembersihan tempat-tempat air dan kolam-kolam renang sangat membantu dalam usaha mencegah penyakit leptospirosis
* Melindungi pekerja-pekerja yang dalam pekerjaannya mempunyai resiko yang tinggi terhadap Leptospirosis dengan penggunaan sepatu bot dan sarung tangan
* Vaksinasi terhadap hewan-hewan peliharaan dan hewan ternak dengan vaskin strain lokal
* Mengisolasi hewan-hewan sakit guna melindungi masyarakat, rumah-rumah penduduk serta daerah-daerah wisata dari urine hewan-hewan tersebut
* Pengamatan terhadap hewan rodent yang ada disekitar penduduk, terutama di desa dengan melakukan penangkapan tikus untuk diperiksa terhadap kuman Leptospirosis
* Kewaspadaan terhadap leptospirosis pada keadaan banjir
* Pemberantasan rodent (tikus) dengan peracunan atau cara-cara lain

Untuk memperkecil angka kematian sebaiknya semua suspect (tersangka) penderita Leptospirosis segera dibawa ke Puskesmas/rumah sakit yang terdekat untuk segera mendapati pengobatan.

*)Sub Dit Zoonosis, Dit Jen PPM & PL, Depkes RI
Sumber : Majalah Kesehatan Depkes RI/Nty


[+/-] Baca selengkapnya......

Minuman Favorit, Perusak Tubuh  

Minuman yang kerap diijadikan minuman favorit di segala acara ini cukup digandrungi kawula muda, tidak terkecuali anak-anak dan orang tua. Bila tidak merasakan segarnya soft drink lidah terasa hambar. Dan bisa jadi Anda di cap sebagai orang kampungan.

Soft drink kini telah populer di Amerika dan merupakan minuman favorit penduduk di sana, sehingga minuman ini telah menggeser minuman klasik seperti kopi, teh dan aneka jus. orang Amerika sendiri mampu meneguk dua kaleng lebih per hari sejak 25 tahun silam, dan rata-rata menghabiskan 56 galon setahun.

Meski tidak masuk akal, namun kenyataannya, rata-rata orang Amerika minum lebih banyak soft drink ketimbang air putih. Gaya hidup seperti ini tidak hanya terjadi di Amerika, di belahan dunia lain, soft drink juga lebih banyak digemari ketimbang air putih.

Minuman berbau soft drink bukanlah minuman tanpa resiko. Di balik kesegaran dan kenyamanan soft drink tersimpan berbagai zat perusak kesehatan. Soft drink mengandung zat pewarna buatan, memiliki bau kimia karbonat, asam fosfat, pemanis, bahan pengawet dan kafein.

Selain itu, ia juga mengandung zat gula berlebih. Minuman karbonat ini adalah sumber gula terbesar dalam diet orang Amerika, yaitu lebih dari sepertiga total konsumsi gula. Kandungan gula di minuman soft drink rata-rata sebesar 8-12 sendok teh. Jumlah sebesar itu berbahaya bagi kesehatan Jadi beruntunglah Anda yang belum mendewakan minuman yang satu ini.

Bahaya soft drink bila dikonsumsi berlebihan

1. Melemahkan sistem imunitas
Gula yang terkandung didalam soft drink adalah salah satu alasan mengapa sering terjadinya flu dan infeksi pada pecandunya. Seorang ilmuan telah membuktikan dan menunjukkan bahwa gula dapat menghalangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri.

Soft drink yang mengandung 12 sendok teh gula, cukup melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Yaitu sebesar 60 persen untuk selama 5 jam. Ketika Anda sering mengkonsumsi soft drink setiap hari dan makanan bergula lainnya berakibat sel-sel darah putih tidak bekerja efektif untuk beberapa jam sehari.

2. Nutrisi tidak seimbang
Banyak minuman soft drink mengandung kalori berlebih yang berasal dari gula, tetapi tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. dengan minum 2 atau 3 kaleng soft drink berdampak mengurangi asupan makanan bergizi Anda dan meminimalisasi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi soft drink dalam jumlah banyak dapat menyebabkan asupan vitamin B esensial dan mineral seperti kalsium, tembaga (copper) dan chromium menjadi rendah, serta meningkatnya kalori, lemak, dan gula, akibatnya pecandu soft drink menderita malnutrisi. Kini masalah ini menjadi perhatian para pakar kesehatan.

3. Kalori berlebih
Minum soft drink berlebih, artinya mengkonsumsi gula berlebih, tentu kadar gula yang masuk ke dalam tubuh juga lebih banyak. Peningkatan mengkonsumsi minuman soft drink dalam waktu yang lama akan beresiko mengalami obesitas. Dimana setiap kaleng soft drink memuat 150 kalori. Setiap tahun, rata-rata orang Amerika menghabiskan lebih dari 64 ribu kalori gula dari soft drink saja. Jika mengkonsumsi lebih dari 3500 kalori dalam sekali periode waktu dapat mengakibatkan kegemukan.

Sebuah penelitian pada 75 ribu ibu ditemukan, mereka yang mengkonsumsi makanan dengan pemanis buatan berhubungan signifikan dengan mengalami kegemukan di kemudian hari dibandingkan dengan ibu yang sama sekali tidak menggunakan pemanis buatan. Di penelitian yang lain dengan mengejutkan ditemukan, peminum soda makanan menjadi gemuk ketimbang mereka yang tidak minum sama sekali minuman soft drink yang mengandung pemanis dan gula. Mereka menyimpulkan bahwa pemanis buatan membangkitkan rasa lapar dan selera makan.

Laporan dari The Lancet, sebuah Jurnal Kedokteran Inggris, sebuah tim peneliti Harvard mempresentasikan bukti pertama hubungan mengkonsumsi soft drink dengan kegemukan pada anak-anak. Mereka menemukan bahwa anak-anak usia 12 tahun yang minum secara teratur lebih memungkinkan mengalami over weight ketimbang yang tidak mengkonusmsi soft drink. Untuk setiap tambahan setiap hari dari gula pemanis soft drink yang dikonsumsi selama hampir dua tahun penelitian, resiko obesitas meningkat 1,6 kali.

4. Mengandung zat lain
Hampir semua soft drink berisi tambahan pewarna kimia, bau dan bahan pengawet. Selama tahun 1996, diperkirakan bahwa seluruh dunia, orang minum 20,6 juta ton kimia dari soft drink saja, sekitar 9 pound atau 4 kg per orang. Kini beberapa bahan tambahan soft drink memunculkan masalah kesehatan yang serius. Diantaranya bahan tambahan tersebut adalah kafein. Enam dari 7 soft drink yang populer mangndung kafein.

5. Mengandung kafein
Anda sudah umum mendengar bahwa seharusnya minum 8 gelas air putih setiap hari untuk mendapatkan kesehatan maksimal. Nasehat tersebut acapkali diabaikan dengan alasan pilihan minuman di luar rumah lebih menarik. Padahal minuman populer seperti cola, kopi, teh dan minuman beralkohol sebetulnya dapat mengakibatkan Anda dehidrasi.

Minuman tersebut tampak sepintas banyak mengandung air, namun sebetulnya minuman tersebut berkafein yang bekerja seperti diuretik, yang sebetulnya mengeluarkan air dari tubuh Anda. Biasanya gejala yang sering dirasakan adalah merasa lelah, kulit kering, gangguan pencernaan dan sakit kepala. Kafein juga menyebabkan kecemasan, sulit tidur, lekas marah dan detak jantng bergerak cepat. resiko osteoporosis juga meningkat. dimana minuman berkafein menunjukkan peningkatan kehilangan kalsium tulang.

Namun jika ada soft drink bebas kafein, kebanyakan minuman ini mengandung asam fosfat (phosphoric acid). Phosfor berkombinasi dengan kalsium dapat mengikis simpanan kalsium di tubuh yang dibuang lewat ginjal. Keadaan ini berakibat dapat berakibat menderita osteoprosis dan kearpuhan tulang. Minuman yang menyegarkan seperti soft drink ini juga dapat menyebabkan meningkatnya resiko menderita batu ginjal dan mempermudah terjadinya gigi berlubang.

Sebetulnya mudah sekali solusi untuk tidak kecanduan minuman soft drink agar terhindar dari gangguan kesehatan, yaitu segeralah menghindari minuman bersoda tersebut atau meminimal mengurangi kecanduan mengkonsumsi soft drink. Yaitu dengan menikmati air putih yang cukup.



[+/-] Baca selengkapnya......

ITS Temukan Cara Deteksi Golongan Darah Lewat Komputer  

Mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) menemukan cara deteksi golongan darah lewat komputer. Peranti yang digunakan, jaringan syaraf tiruan.

Temuan ini dihasilkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan akan diikutkan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Universitas Negeri Lampung pada Juli mendatang.

"Selama ini, pemeriksaan atau penentuan golongan darah ditentukan berdasarkan proses pengenalan pola pembekuan setelah diberi reagen antigen," ujar salah seorang penemu, Bagus Arianandhika, kemarin.

Cara baru itu merupakan hasil karyanya bersama rekannya Achmad Fatkhur Rokhman, Arief Furqon, Agatha Septiandika Putri, dan Nanang Kurniawan.

"Hasil karya itu sudah kami pamerkan pada 14-15 April lalu dengan judul Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Golongan Darah Manusia dengan Menggunakan Pengolahan Citra," ungkapnya.

PKM lainnya yang juga tidak kalah menariknya adalah Penyangga Sepeda Motor Otomatis untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Keselamatan Berkendara karya Muchamad Ghofar Efendi, Agustian Sulistyoadi, Deny Ghofar Fanani, Rachman Alfi Shaladin, dan Andik Riyanto.

"Penyangga otomatis itu dibuat untuk membantu para penyandang cacat serta masyarakat yang memiliki tinggi badan yang kurang, atau bisa digunakan ketika pengendara memasuki daerah banjir, sehingga kaki bisa diangkat dengan aman dan tidak basah," kata mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Deny.

Menurut dia, pembuatan penyangga otomatis itu terinspirasi dari ketidaknyamanan seorang penyandang cacat atau mereka yang memiliki tubuh pendek saat mengendarai sepeda motor.

"Dengan penyangga itu mereka tidak akan kesulitan mengendarai sepeda motor. Bukan hanya itu, saat hujan misalnya, banyak pengendara yang sering menaikkan kakinya di atas mesin. Dengan penyangga ini mereka tidak perlu khawatir untuk jatuh," ucapnya.

Sementara itu, Pembantu Rektor (PR) III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, menyatakan pameran 59 hasil karya PKM mahasiswa ITS itu merupakan persiapan untuk menyambut kedatangan tim penilai dari Dirjen Dikti Depdiknas yang telah mendanai puluhan PKM ITS itu senilai Rp318 juta lebih.

"Kami mentargetkan sedikitnya 20 dari 59 judul PKM yang dipamerkan itu akan dapat lolos untuk maju ke ajang PIMNAS 2007 di Lampung," ujar mantan Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS itu.

Melalui pameran PKM pada 14-15 April itu, katanya, akan dapat melihat persiapan dan hasil yang telah dikerjakan para mahasiswa sebelum kedatangan tim penilai dari Jakarta pada Mei mendatang, sekaligus membuka datangnya masukan dari sesama mahasiswa dan para dosen.


[+/-] Baca selengkapnya......