Kesehatan Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Negara:::::::: Pembangunan Yang Berkesinambungan dan Berpola Sehat Itu Perlu:::::::: Kontroversi seputar gizi buruk : Apakah Ketidakberhasilan Departemen Kesehatan?:::::::: Mencegah Komplikasi Paska Aborsi:::::::: Jaga Pola Makan Demi Kesehatan Mata:::::::: Karbonmonoksida Berpengaruh Terhadap Kesehatan Bayi Kita:::::::: Masih Banyak Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Berbahaya:::::::: Antisipasi Perencanaan Tenaga Kesehatan Guna Mendukung Indonesia Sehat 2010:::::::: Peningkatan Akses Masyarakat Tethadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas::::::::
Selamat Datang di Weblog Resmi Lembaga Kajian Pembangunan Kesehatan (LKPK) Indonesia. Temukan di Sini Artikel Kesehatan yang Anda Butuhkan :


Apa Saja 3 Postingan Terbaru Kami di Weblog Ini?
Renungan Hari Ini:

Menjinakkan Demam Berdarah dengan Obat Tradisional  

Wabah demam berdarah dengue (DBD) masih saja memakan banyak korban. Agar tidak terlambat, harus ditangani sedini mungkin. Ada, lo, pengobatan tradisional yang bisa dijadikan pilihan pengobatan
Seringkali, penyakit demam berdarah dengue (DBD) baru diketahui ketika sudah akut. Gejalanya yang mirip dengan penyakit lain, acap kali membuat penanganannya jadi terlambat.

Menurut pakar herbal dan pengobatan Timur, dr. Setiawan Dalimartha, gejala utama penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah demam, sakit kepala, dan mual. Setelah digigit nyamuk, masa tunasnya sekitar seminggu. Gejala permulaan yang timbul setelah masa tunas antara lain nyeri kepala, badan pegal-pegal, tidak napsu makan, kadang-kadang menggigil, dan ada ruam (bintik kemerahan)

Selain itu, terjadi pembengkakan akibat kebocoran pada pembuluh darah. "Kelopak mata membengkak, atau kalau pakai cincin susah dikeluarkan. Ini karena cairan dari pembuluh darah merembes ke jaringan, sehingga semua bagian tubuh membengkak. Yang juga khas adalah terjadi pembengkakan hati," papar Dalimartha.

BELUM TENTU DBD
Yang harus diketahui, pada tahap awal gejala, diagnosis bandingnya banyak. "Belum tentu DBD. Bisa measles (campak Jerman), radang tenggorok, atau bahkan Chikungunya. Semua penyakit akibat virus, gejalanya memang mirip. Trombosit sama-sama turun, meski pada Chikungunya misalnya, trombosit tidak turun sampai di bawah 100 ribu. Demamnya sih, sama."

Pada gejala permulaan seperti itu, biasanya diberikan pengobatan simtomatik. "Kalau demam, diberi obat penurun demam, kalau radang tenggorok, diberi antibiotik," kata Setiawan. Jika memang DBD, pengobatan simtomatik biasanya tak banyak berpengaruh. "Panas tingginya tetap, tidak turun. Pada hari ketiga baru dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar trombosit, leukosit (sel darah putih), dan hematokrit (kekentalan darah)," jelas Setiawan.

Kadar hematokrit akan menentukan kekentalan darah, akibat bocornya pembuluh darah yang terjadi pada pasien DBD. Jika kadar hematokrit meningkat 20 persen di atas normal (dari permulaan diperiksa), berarti sudah terjadi kebocoran pembuluh darah. "Berarti, kemungkinan memang terkena DBD. Begitu pula kadar trombosit. Jika turun hingga sampai di bawah 100 ribu, kemungkinan memang terkena DBD."

HARI KETIGA
Terkadang, pada hari ketiga demam, dilakukan tes Widal untuk melihat kemungkinan terkena tipus. Jika hasil tes Widal negatif dan trombosit cenderung turun terus (di atas 100 ribu, di bawah 200 ribu), biasanya dilakukan pemeriksaan ulang. Kadar mormal trombosit adalah sekitar 200- 350 ribu. "Di bawah 100 ribu, kita anjurkan masuk rumah sakit, supaya perkembangan turun-naiknya trombosit bisa diikuti terus. Sementara jika jumlah trombosit masih 100-150 ribu, dilakukan pengobatan simtomatik, istirahat, dan banyak minum, karena belum tentu DBD."

Nah, di tahap ini (jumlah trombosit antara 100 ribu-150 ribu), pasien atau orang tua pasien biasanya sudah 'panik'."Dianjurkan banyak minum, entah oralit, jus jambu biji, rebusan angkak, obat Cina, dan sebagainya, untuk mengatasi kekurangan cairan, sekaligus membantu menaikkan jumlah trombosit. Biasanya, kalau memang positif DBD, trombosit akan tetap turun. Karena pada saat itu, pembuluh darah sudah bocor dan cairan merembes keluar ke jaringan. Karena merembes keluar, maka kadar hematokrit biasanya akan meningkat. Kalau berat, kadar leukosit juga turun."

Pada hari kelima, jumlah trombosit biasanya baru berangsur naik. "Yang ditakutkan adalah jika trombosit terus turun sampai di bawah 10 ribu. Di tahap ini, biasanya diberikan tambahan cairan trombosit, supaya tidak terjadi perdarahan di otak yang bisa berakibat fatal. Kebocoran pembuluh darah juga berakibat syok atau kadang-kadang terjadi bekuan darah di pembuluh darah yang bisa berakibat kematian," tandas Setiawan.

Jika baru pertama kali digigit nyamuk dengan virus DBD, lanjut Setiawan, tubuh biasanya masih bisa melawan, dan kemudian sembuh sendiri, seperti halnya penyakit virus lainnya. "Penderita DBD berat biasanya karena gigitan yang kedua atau ketiga, yang mengandung virus dari tipe lain yang lebih berat."

OBAT TRADISIONAL
Di tahap awal penyakit dan tahap pemulihan, beberapa jenis tanaman dan buah bisa dikonsumsi untuk membantu mengatasi kekurangan cairan dan trombosit, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

KLIK - Detail1. Jambu biji merah
Jambu biji merah dihubungkan dengan darah karena warna buahnya yang juga merah. Tanaman ini juga mengandung banyak vitamin C, yang dianggap sebagai antioksidan untuk menambah daya tahan tubuh. Meski belum terbukti secara klinis, daun dan buah jambu biji merah disebut-sebut bisa meningkatkan jumlah trombosit. "Meskipun tidak akan begitu membantu jika pasien sudah dalam kondisi berat dan jumlah trombosit turun drastis," kata Setiawan.

Buah jambu biji merah bisa dibuat jus, sementara daunnya direbus dan diminum. Cukup ambil 5-6 lembar daun, lalu rebus dengan 3 gelas air. Minum setelah dingin. Untuk anak-anak, cukup 2 lembar daun. "Tapi, barangkali agak susah kalau anak-anak diberi rebusan daun jambu biji, soalnya rasanya, kan, tidak enak. Lebih baik jus jambu, rebusan angkak, duong quy atau qi zi yang rasanya manis."

KLIK - Detail2. Angkak
Cara kerja klinis angkak belum diketahui secara pasti, karena seperti halnya jambu biji merah, penelitian tentang angkak juga belum banyak. "Yang jelas, jika proses penyakit DBD sedang berat, semua cairan tidak bisa terserap melalui pembuluh darah. Jadi, dari pencernaan, cairan langsung dibuang. Kebocoran pada dinding pembuluh darah tidak bisa diatasi dengan cairan apa pun secara oral. Pengobatan satu-satunya hanya dengan memberikan infus cairan," jelas Setiawan.

Untuk angkak, ambil setengah sendok teh, lalu rebus dan minum setiap hari. Untuk anak-anak, cukup seperempat sendok teh. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, bisa ditambahkan rebusan daun sambiloto pada rebusan angkak tadi. "Cukup 7-8 lembar daun sambiloto. Ini akan membantu kondisi tubuh tidak drop, selain membantu menurunkan demam," jelas Setiawan.

Selain ketiga tanaman di atas, ada pula tanaman dan buah asal Cina yang, berdasarkan penelitian, bisa membantu menaikkan jumlah trombosit dan menyehatkan darah. "Secara tradisional, akibat DBD, darah jadi kurang sehat. Nah, kedua tanaman dan buah ini berfungsi menyehatkan darah," lanjut Setiawan.

1. Duong-quy (Radix Angelica Sinensis)
Merupakan akar-akaran yang rasanya manis. "Buah ini berfungsi menyehatkan darah, mengatasi sindroma lesu darah, meningkatkan trombosit dan leukosit, serta melancarkan darah," jelas Setiawan. Untuk DBD, rebus 5-10 gram duong-quy dengan 3 gelas air, lalu dinginkan dan minum setiap hari. "Anak-anak cukup 5 gram setiap hari." Minuman ini tidak memiliki efek samping, jadi bisa diminum saban hari untuk menyehatkan darah sekaligus menjaga kondisi tubuh.

2. Gou qi zi (Fructus Lycii)
Buah dari tanaman ini memiliki khasiat tonik yang menguatkan. Rasa buah ini manis dan berfungsi memberi makan darah. Jadi, fungsinya juga untuk menyehatkan darah. Caranya, ambil 6-15 gram qi zi, rebus dengan 3 gelas air hingga tinggal satu gelas, lalu minum. Untuk anak-anak cukup 6 gram. "Qi zi bisa membantu mempercepat penyembuhan pasien DBD, paling tidak menjaga supaya jumlah trombosit tidak turun drastis."

Qi zi dan duong quy bisa direbus dan diminum bersamaan. Bisa juga ditambah angkak, lalu direbus bersama-sama sebelum diminum. Atau ditambah jus jambu biji merah. "Ramuan ini tidak memiliki efek samping, jadi bisa dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kondisi tubuh, sekaligus menyehatkan darah." Duong quy dan qi zi bisa diperoleh di toko-toko obat Cina.

HARUS BANYAK MINUM
Kapan kita tahu pasien DBD kekurangan cairan? Tanda-tandanya antara lain suhu badan menurun, badan terasa dingin, tubuh lesu, mengantuk, nadi melemah (tidak teratur), dan serasa melayang setiap kali berjalan. "Jika tanda-tanda ini muncul, berarti pasien sudah kekurangan cairan. Kalau tidak segera diatasi, bisa-bisa terjadi syok. Jadi, harus segera dibawa ke rumah sakit," kata Setiawan seraya melanjutkan, prinsip pengobatan DBD sebenarnya hanya menambah cairan ke pembuluh darah. "Kalau masih bisa minum, dianjurkan banyak minum. Tapi, kalau sudah berat, pasien biasanya enggak mau minum dan harus diberi cairan lewat infus."

Mengenai jenis cairan apa yang paling baik, khususnya bagi anak-anak, Setiawan menyebut cairan apa saja boleh. "Air putih pun bagus, karena yang utama pada pasien DBD adalah mengisi pembuluh darah dengan cairan supaya darah tidak kental. Cuma, anak-anak khususnya, kan, biasanya susah kalau minum minuman yang tidak ada rasanya atau pahit. Jadi, pada anak-anak, susu atau jus, misalnya, lebih mudah diberikan."

Sumber :www.tabloidnova.com/articles.asp?id=10908